Apa seharusnya aku tidak berteman? Karna satu persatu teman ku mulai hilang, kemarin angin, sekarang air. Besok siapa yang akan menghilang aku pun tidak tahu? Apa karna duri yang berada di tangkai ku ini yang membuat mereka tidak lagi ingin berteman dengan ku. Lantas harus ku salahkan siapa jika aku terlahir sebagai bunga mawar yang berduri? Jika tanah yang ku diami saat ini akan menghilang juga. Lebih baik aku pergi. Meninggalkan semuanya. Biar aku yang menghilang dari mereka toh mereka tak akan tersakiti duri ku lagi, kan?
continue reading Mawar berduri
Sabtu, 11 November 2017
Senin, 06 November 2017
Belahan Hati
Selamat pagi Rajaku, Bagaimana kabarmu? Tuan Putrimu?
Aku hanya berharap kalian berdua dalam keadaan yang baik.
Akhirnya kau menyadari ini semua. Bahwa Tuan Putri sebrang sana bukan hanya sekedar rekan mu,kan? Mungkin dia belahan hatimu. Kau sadar sekarang.
Semoga kau berbahagia bersamanya. dan sepertinya memang bahagia ya? Syukurlah
Ratumu yang dulu masih sama seperti kemarin. Masih mencari belahan hatinya, tapi sayangnya, belahan hati itu telah dimiliki perempuan lain.
Rajaku, jika boleh aku bertanya. Bagaimana caramu melupakanku? Sungguh sampai saat ini aku belum menemukan caranya, tapi tidak apa. Aku masih ingin memendam rasa ini, walaupun rapuh adalah hasilnya. Aku akan tetap membiarkan rasa ini mendalam dan mendalam, Rajaku.
continue reading Belahan Hati
Aku hanya berharap kalian berdua dalam keadaan yang baik.
Akhirnya kau menyadari ini semua. Bahwa Tuan Putri sebrang sana bukan hanya sekedar rekan mu,kan? Mungkin dia belahan hatimu. Kau sadar sekarang.
Semoga kau berbahagia bersamanya. dan sepertinya memang bahagia ya? Syukurlah
Ratumu yang dulu masih sama seperti kemarin. Masih mencari belahan hatinya, tapi sayangnya, belahan hati itu telah dimiliki perempuan lain.
Rajaku, jika boleh aku bertanya. Bagaimana caramu melupakanku? Sungguh sampai saat ini aku belum menemukan caranya, tapi tidak apa. Aku masih ingin memendam rasa ini, walaupun rapuh adalah hasilnya. Aku akan tetap membiarkan rasa ini mendalam dan mendalam, Rajaku.

Jumat, 06 Oktober 2017
Jangan bangunkan aku karna aku belum siap
Kini ku paham
Kita ini hanya merasa kesepian
Setelah melewati perang saat itu
Saat kau memutuskan untuk menyerah, ingatkah dirimu?
Kita ini hanya merasa kesepian
Setelah melewati perang saat itu
Saat kau memutuskan untuk menyerah, ingatkah dirimu?
Walau hanya kurang satu potongan puzzle yang tersembunyi
dipunggungmu kau akan menang, kau memilih untuk menyerah.
Tidak salah mu memang jika kau tidak melihat potongan itu.
Karna manusia jenis apapun kurasa tidak akan bisa melihatnya tanpa bantuan
apapun,kecuali dewa mungkin, itu pun belum dapat dipastikan dia bisa melihat
potongan puzzel itu.
Setelah perang itu...
Ku hanya ingin jika memang kau memutuskan untuk pergi, pergilah dengan pamit. Jika memang kau memutuskan untuk tetap disini, silahkan saja. Ku senang.
Ku hanya ingin jika memang kau memutuskan untuk pergi, pergilah dengan pamit. Jika memang kau memutuskan untuk tetap disini, silahkan saja. Ku senang.
Jujur disaat ku tau kau menyerah dalam perang perasaan ku
campur aduk. Entah itu marah sedih kecewa pasrah ku tak bisa membedakan. Semua
terasa buruk. Namun jika memang itu pilihan yang terbaik menurutmu, maka aku
pun manut. Sebagaimana ratu yang manut saat rajanya memerintah.
Saat itu aku hanya berpikir. Mungkin ini saatnya untuk
melepasmu. Untuk lebih berbahagia dengan seseorang yang akan menjadi ratumu.
Tidak rela memang. Jika ada yang menggantikan ku. Namun kau tetap raja, dan kau
lelaki kau berhak memilih.
Jika kita bersendu sendu kemarin. Ku rasa itu memang
waktunya. Siapa yang tidak bersedih ketika kalah berperang?
Sampai pada akhirnya kita merasa kita salah melangkah. Ingin
rasanya memperbaiki peperangan ini dan memenangkannya. Tunggu.. Kurasa bukan
kita yang merasa tapi aku,ratumu yang dulu. Aku tak ingin menyebut kita karna
ku takut sebenernya kau tak merasa begitu.
Jika boleh ku simpulkan. Semoga simpulanku salah. Kita hanya
kesepian. Belum bisa menerima situasi. Dimana setiap paginya mendapat ucapan
selamat pagi sekarang tidak. Kita hanya belum bisa menerima situasi itu. Kita
hanya kesepian. Kuulangi kesepian.
Jika dilihat kerajaan tuan putri sebrang sana yang lebih
hijau pijakannya dan lebih biru pemandangannya, yang kau kenal sangat dekat.
Kurasa Ia sangat mengagumi mu rajaku. Namun kau tetap mengelaknya. 'tidak
mungkin tuan putri sebrang sana mengagumiku, kita hanya teman dekat' katamu.
Namun perlakuan mu dan reaksi tuan putri itu...
Terlihat jelas Ia mengagumi mu. Cemburu? Iya. Namun ku sadar
diri aku bukanlah siapa siapa mu lagi. Aku hanya ratu mu yang dulu.
Ku lihat kau bahagia bersamanya, tersenyum, tertawa bersama,
menghabiskan waktu bersama. Iri? Iya. Namun sekali lagi ku sadar aku hanyalah
ratu mu yang dulu. Ku hanya berharap jangan lah kau menyerah untuk kedua
kalinya walau untuk wanita yang berbeda.
Tuan putri mu yang akan menjadi ratu mu kulihat bersedih
kemarin. Kuharap kau menghibur dirinya untuk tetap tersenyum. Namun ada satu
hal yang ku mohon kepadamu. Jangan lakukan itu didepan ku. Karna jujur ku tak
kuat. Tak kuasa.
Berbahagialah kau dengan tuan putrimu, rajaku. Namun jangan
dihadapanku. Disaat ku sadar harapanku untuk kembali bersanding disampingmu itu
sirna. Tak apa. Biarkan aku tertidur dan bermimpi. Jangan bangunkan aku karna
aku belum siap.
Kamis, 05 Oktober 2017
Air Mata Berbicara
Setiap hari hati memanas, setiap hari pula hati terenyuh.
Terenyuh menangisi api yang tak kunjung padam.
Terenyuh menangisi api yang tak kunjung padam.
Kali ini bukan lagi mulut yang berbicara, melainkan air mata yang berucap.
Entah, sudah berapa banyak air mata yang terucap.
Entah, sudah berapa banyak air mata yang terucap.
Adakah yang mengerti ucapan air mata ini?
Senin, 02 Oktober 2017
Kembali
hujan akan tetap kembali
continue reading Kembali
walau jatuh berkali kali
ombak akan tetap kembali
walau menabrak karang berkali kali
pohon akan tetap kembali berdiri
walau terhempas berkali kali
lantas bagaimana dengan hati?
akankah kembali walau telah sakit berkali kali?
Jumat, 29 September 2017
Temani
Jangan biarkan aku sendiri
Karna air mulai mengalir
Jangan biarkan aku sendiri
Karna kalut mulai kemelut
Jangan biarkan aku sendiri
Karna isak mulai sesak
Jangan biarkan aku sendiri
Karna kisah mulai resah
Jangan biarkan aku sendiri
Karna diri ini butuh ditemani
Selasa, 26 September 2017
Awan - Elysa Venorica
teruntuk kamu
awan sudah pernah berbisik kepada angin
aku mengikutimu, sesuka arahmu
awan sudah pernah berbisik kepada matahari
aku setia padamu, tak peduli terikmu
awan sudah pernah berbisik kepada petir
aku bersamamu, tak peduli gemuruhmu
awan sudah pernah berbisik kepada hujan
akulah rumahmu, tak peduli dinginmu
awan sudah pernah berbisik kepada bumi
aku melindungimu, tak peduli jarakmu
awan sudah membisikan semuanya
kini tugasku
membisikan semua ini, pada setiap hati yang sedang berjuang dalam rindu
continue reading Awan - Elysa Venorica
awan sudah pernah berbisik kepada angin
aku mengikutimu, sesuka arahmu
awan sudah pernah berbisik kepada matahari
aku setia padamu, tak peduli terikmu
awan sudah pernah berbisik kepada petir
aku bersamamu, tak peduli gemuruhmu
awan sudah pernah berbisik kepada hujan
akulah rumahmu, tak peduli dinginmu
awan sudah pernah berbisik kepada bumi
aku melindungimu, tak peduli jarakmu
awan sudah membisikan semuanya
kini tugasku
membisikan semua ini, pada setiap hati yang sedang berjuang dalam rindu
Senin, 25 September 2017
ngebolang ke Depok
Minggu 10 September 2017
Nah ini bagian terserunyaa wkwk
pengalaman yang unik sulit untuk dilupakan. Jadi pas setelah gua balik dari
nyari buku itu sekitar jam 11 malem gua buka lah tuh gawai yang gua punya dan
ternyata di salah satu grup di sosial media gua itu ada yang ngeshare salah
satu event di depok. Acaranya Bensradio. Acaranya tuh tentang 22tahun Bang Ben dalam
Kenangan. benyaminday. Pas tau kalo itu gratis gua langsung pengen dateng aja
rasanya. Gua kenal Alm. Benyamin Sueb itu dari bapak gua. Dia penggemar nya almarhum.
Dulu tuh bapak gua suka nyetel lagu nya Benyamin di Radio yang masih pake kaset.
Trus saking ngefansnya sama Alm. Benyamin bapak gua melihara burung yang dia
beri nama 'Badut' kita semua sayang banget sama 'Badut' sampe almarhumah nenek
gua tuh kalo bapak gua kerja ke pekanbaru riau (dulu) dia yang suka ngasih
makan dan minum gua juga suka bantuin dia ngambil tuh kandang sih. Tapi kalo
diceritain kenapa kita bisa kehilangan 'Badut' nanti malah panjang dan sedih:(.
Jadi mari kita sudahi ini.
Jadi ya gitu semenjak bapak gua
sering nyetel lagu lagunya Benyamin gua jadi suka. Nah karna itu pas tau event
itu gua langsung mikir 'oke gua mau dateng' selain alasan itu gua juga akhir
akhir ini suka banget sama budaya betawi dan batak sih lebih tepatnya. Itu
semua berawal dari gua melihat temen seorganisasian gua di lingkungan rumah
lebih spesifiknya, karang taruna rw. Di dalam organisasi itu ternyata banyak banget
orang betawi dan mereka itu walopun sambil ngeguyon mereka paham budaya apalagi
sodara keknya semua nya kenal. Asal kalian tau aja orang betawi itu sodaranya
banyak. Nah langsung aja pas gua memutuskan untuk mendatangi event itu gua
langsung tanya temen gua yang pernah ke depok town square jalan jalannya harus
turun di stasiun mana mananya. Setelah dijelasin sama temen gua. Gua langsung
merasa siap untuk menjelajah kota depok. Yoohoo! Ternyata eh ternyata disaat
gua turun dari stasiun depok baru gua gatau harus naik apa yang gua tau dari
temen gua adalah 'lu naik angkot warna biru, lu naik dari depan carrefour' okee
dengan pede nya gua jalan dari stasiun dan gua ngikutin orang aja, karna pas
ngikutin orang itu gua liat plang carrefour dan gua jalan aja pas gua liat
kedepan dan memperhatikan sekitar sepertinya itu bukan tembus tembus jalan raya
dah tapi kayak apa gituuuu. Pokoknya kayak nya bukan. So gua balik lagi dong
dan gua ikutin orang ke ada kayak pintu masuk gitu deh dan bener itu tembus ke
jalan raya deh pokoknya gua gatau itu nama gedung nya apa tapi kayak mall gitu
deh kayaknya pokoknya ada plang carrefournya dah. Dan pas mau sampe karna gua
takut nyasar gua nanya satpam yang ada disitu 'pak kalo mau ke depok town
square naik angkutan umum apa yaa?' 'emm mau ke detos? Naik aja angkot 112
warna biru' 'oke pak maka..' dan omongan gua di potong 'atau ga naik angkot 04
aja emm warna coklat' 'oke makasih ya...' dan omongan gua di potong lagi 'ke detos
kan? Iya naik angkot 04 ajaa warna coklat dari sini' 'okedeh paak makasih yaa
pak' dan gua cepet ke arah jalan raya. Dan penyakit Dory muncul, yup, gua lupa
nomer berapaa pak satpam ngasih tau nomer angkotnya yang gua inget 112, dan
angkot warna coklat dan yang gua naikin adalah angkot warna biru nomer d.11 gua
merasa bloon sekali wkwk gua tidak menurut dengan satpam yang ada di depok wkwk.
Gua merasa oon. Tapi yaudahlah yaa. Setelah gua naik tuh angkot jadi ada dua
anak muda mudi yang sedang berpacaran gua tebak, dan galama angkot itu ngetem
angkot akhirnya jalan dan gajauh dari terminal itu ada mall yang gua kira detos
gua turun dong karna dua muda mudi itu turun gua pikir itu detos ternyata bukan.
Ya bukan. GUA SALAH MALL. YUP. OKE. I'M OKAY. Setelah gua tau itu gua salah mall
gua langsung keluar dan gua langsung search aja tuh detos dan gua dapet tampak
depan depok town square itu dan setelah gua mencari tampak depan detos gua
melihat dengan mata gua ada sebuah gedung dan dengan pede nya gua yakin itu
adalah detos. DAN TERNYATA BUKAN TEMAN. Dan kalian tau gua itu jalan ketempat
yang gua sangka adalah detos tau taunya BUKAAAAN GAIZ. Dan gua melanjutkan
jalan gua ituuuuuu wkwkwk. Sampe akhirnya gua kepikiran buat 'kenapa ga pake
Google maps?!!!' dan gua langsung buka google maps. dan ternyata masih jauh
baget itu detos. arrghh. sembari nunggu angkot lewat gua jalan aja terus lurus
ngikutin google mapsnya, dan yang menyebalkan adalah disaat gua nengok kebelakang
angkot itu ga ada yang terlihat sama sekali, pas gua lanjut jalan dengan
pandangan kedepan itu angkot lewat-_- dan begitu seterusnya sampe rasanya waktu
ada angkot yang berenti gua sudah mencoba untuk lari trus angkotnya jalan, hft menyebalkan.
dan gua akhirnya sampai DEPOK TOWN SQUARE DENGAN JALAN KAKI DARI D'MALL. SEHAT
SEKALI KAN. hft. sungguh lelah.
Depok Town Square
Setelah sampai di detos langsung
aja gua cari tempat itu acara, dan langsung ketemu. jadi acaranya itu ada dua tempat
di lantai dasar sama di foodcourt nya trus awalnya gua di lantai dasar trus gua
ke foodcourt nya tuh dan gua beli makan dan makan disana sambil menikmati lagu
lagu betawi yang terdengar. NIKMAT. setelah selesai makan gua mau nonton yang
di lantai dasar tapi pemirsah asal kalian tau gua baru sadar kalo eskalatornya
tuh dua duanya naik, ya kan biasanya kalo di mall gitu eskalatornya yang satu
naik dan yang satu turun kan dan di mall ini BEDAA. DUA DUANYA NAIK! Satu yang langsung
terlintas di benak gua adalah 'nanti gua balik gimana?' wkwk akhirnya karna ga
mau ketinggalan nonton ntuh acara gua nonton dari atas sambil sekalian memperhatikan
orang orang kalo dia mau turun. tapi ternyata orang orang ga ada tanda tanda
mau turun-_-. tapi ada para perempuan dia bingung mau turun gimana gua
perhatiin dia udah muter muterin tuh eskalator wkwk. mungkin dia nanya sama
penjaga toko disana dan bilang 'eskalator turunnya lewat sana tuuh' dan
beruntung nya GUA MENDENGARNYA. gua tau harus tutrun dimana wkwkwk. asikk bisa
pulang.acaranya seru apalagi pas biang kerok band tampil beuuh suka bet gua.
pecah siii. terus acaranya nampilin lakon Si Doel Anak Sekolahan, ada orang yang
mirip banget sama Alm. Benyamin s. Dia dipanggilnya Bang Pengki. Dia juga yang
main jadi Benyamin Dewasa di Teater Abang None Muke Kampung Rejeki Kote.
Ada pemain Teater Abang None Muke
Kampung Rejeki Kote juga ada Mpok Mod yang super duper cantik, kemarin dia lewat
deket sama gua trus pengen minta foto tapi gua terlalu malu untuk
memintanya.hmmm. dan gua menyesal. setelah ada game kecil kecil disana gua
pulang karna takut kemaleman sampe rumah karna besoknya gua harus malakukan
rutinitas. gua balik ke stasiun naik ankot
lagi. setelah turun dari angkot ternyata hujan, masih gerimis sih pas gua turun
dari angkot tapi pas gua naik jembatan penyebrangan itu ujan deress jadi gua
mencari payung yang selalu tersedia di tas gua dan turun dari jembatan
penyebrangan hujan tadinya belom basah banget karna kan pake payung tapi
setelah jalan ke arah stasiun tiba tiba ada perempuan yang minta barengan,
karna tidak terlihat mencurigakan jadi yaudah gua terima, dan dari situlah gua
jadi kuyup dan gua lupa ga bawa jaket-_-. Sepatu gua banjir karna gua nginjak
lubang gitu dan yup gitu deh. dingin sih mayan apalagi dikeretanya ada angin
angin semakin membuat dingin. pas sampe stasiun manggarai beruntunglah gua ada
kereta yang mau berangkat ke bekasi. asik ga nunggu. dan setelah itu gua mesen
ojek online. trus sempet neduh dulu daerah pondok bambu karna emang ujan dan
setelah redaan kita langusng jalan lagi, dulu neduhnya bareng kamu sekarang
sama ojek online-_- wkwk. Turun dari ojek ga dirumah tapi
dirumah temen gua karna dia mau minjem buku jadi sekalian aja trus gua balik
kerumah dengan jalan kaki trus mandi, trus capek, beruntung lagi ga sholat
kayak deh jadi trus makan trus tidur, yeaaay!
Dan begitulah cerita ngebolang
gua ke depok untuk pertama kalinya sendiri.
*masa ada angkot tmii - depok dan
itu mikrolet gua kaget emang tmii sama depok deket yaa, mungkin iya deket
Senin, 18 September 2017
KAMU - Karya Elysa Venorica
KAMU ITU
Kamu adalah angan yang selama ini aku imajinasikan
kamu adalah angin yang selama ini aku rindukan
kamu adalah warna yang selama ini ingin aku lukiskan
kamu adalah cahaya yang selama ini aku tunggu dikegelapan
kamu adalah bait disetiap puisi yang aku tuliskan
kamu adalah detik disetiap menit yang berjalan bersama jam, DAN
kamu itu rembulan di gelap malam
kamu itu mentari diterik siang
kamu itu sajak disetiap rayuan
kamu itu bukti disetiap kesaksian
kamu itu rasa disetiap masakan
kamu itu teluk disetiap lautan
kamu itu dahan disetiap pepohonan
kamu itu kumbang disetiap taman
kamu itu gula disetiap jamuan
kamu itu ....itu kamu
jika ingin mengenal perempuan ini kalian bisa intip di instagram nya @elyssavd
continue reading KAMU - Karya Elysa Venorica
Kamu adalah angan yang selama ini aku imajinasikan
kamu adalah angin yang selama ini aku rindukan
kamu adalah warna yang selama ini ingin aku lukiskan
kamu adalah cahaya yang selama ini aku tunggu dikegelapan
kamu adalah bait disetiap puisi yang aku tuliskan
kamu adalah detik disetiap menit yang berjalan bersama jam, DAN
kamu itu rembulan di gelap malam
kamu itu mentari diterik siang
kamu itu sajak disetiap rayuan
kamu itu bukti disetiap kesaksian
kamu itu rasa disetiap masakan
kamu itu teluk disetiap lautan
kamu itu dahan disetiap pepohonan
kamu itu kumbang disetiap taman
kamu itu gula disetiap jamuan
kamu itu ....itu kamu
jika ingin mengenal perempuan ini kalian bisa intip di instagram nya @elyssavd
Senin, 04 September 2017
Agustusan
By Rizkyaspratiwi
12:18:00 PM
agustusan, Belajar, Cerita, Keseharian, Nulis, panitia, Pengalaman, teman
No comments
Sulit untuk memulai tulisan ini, karena ku ingin tulisan ini
terlihat beda, menarik, amazing. Tulisan ini merupakan pengalaman yang sangat
mengesankan, terdengar berlebihan memang, namun itu yang terasa. Entah dari
mana harus dimulainya tulisan ini. Cerita yang mana yang ingin dijadikan sebuah
pembuka tulisan ini. Belum terpikirkan.
Kemerdekaan. 17 Agustus 1945. Hari dimana Indonesia
menyatakan kemeredekaannya. Memberikan hadiah untuk kepada para pahlawan bahwa
perjuangannya tidak berakhir sia – sia. Mungkin kami adalah salah satu alasan
mereka berjuang. Menyelamatkan bayi yang sudah lahir maupun belum. Pernakah kalian
berpikir seperti itu? Bahwa mereka berjuang bukan hanya untuk orang Indonesia
saat itu tapi juga saat ini? Secara pribadi gua ga kepikiran tapi setelah
membaca buku Larasati karangan Pramoedya Ananta Toer, gua jadi memikirkan hal
itu. Terima kasih Pahlawanku. Seutuh hormat ku berikan untukmu.
Kemerdekaan Indonesia setiap tahunnya sudah pasti dirayakan,
dirayakan dengan cara yang berbeda beda tentunya. Setiap lingkungan punya ide uniknya
untuk merayakan hari kemerdekaan. Tahun ini lingkungan rumah gua juga ikut
merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Di lingkungan rumah gua merayakannya dengan
membuat berbagai lomba yang ditujukan untuk menghibur anak – anak dan ibu –
ibu. Dibentuklah sebuah panitia untuk membantu acara tersebut.
Pembentukan panitia yang sederhana dan unik menurut gua saat
hanya dua – tiga orang yang memikirkan konsep kecil acara sampe akhirnya ada
beberapa orang akhirnya ikut bergabung untuk menjadi panitia. Dihari pertama
kita ngumpul gua inget gua lagi pake kemeja yang saat tulisan ini ditulis gua
memakainya. Kami berkumpul setelah Isya di rumah Bapak RT tercinta. Saat ada
beberapa orang yang ngumpul kita mulai membagi struktur kepanitiannya dimulai
dari ketua. Ini unik. Dari beberapa orang yang udah kumpul kami gapunya seorang
laki – laki yang bisa dijadikan sebagai ketua yang bisa bertanggung jawab dan
mengkoordinir dengan baik. Ada laki – laki tapi tidak termasuk dalam kriteria. Sampai
akhirnya ada anak perempuan yang gua tunjuk dan gua komporin untuk jadi ketua
dan untung nya dia mengiyakan, dia Irsalina Annisa. Setelah Ketua sudah terisi
dengan sebuah nama maka semua bagian terasa mudah untuk terisi. Sambi mengisi
bagian yang kosong ada anak laki – laki yang agak brandal dikit lah. Adjie
Kurniawan. Dia memberikan ide untuk mengajak seorang anak laki - laki lain. Alamsyah Nur Pratama. Gua tau
anak itu sebagian orang disana pun mengenal dia. Setelah kita setuju dengan
idenya Adjie, dia langsung menjemputnya.
Setelah dijemput dan dia masuk rumah Pak RT langsung ada yang ngomong “Lam
bodo amat lu ketua.” Sedikit terdengar seperti paksaan atau memang paksaan,
perempuan yang memaksa itu adalah Mughi
Suci Rahayu. Sepertinya tanpa menjawab Ia mengiyakan untuk menjadi ketua haha. Pemilihan
ketua yang unik. Saat itu yang ikut berkumpul Nindy Cahyani Haditia, Adjie
Kurniawan, Mughi Suci Rahayu, Irsalina Annisa, Elysa Venorica, Rifai, Alamsyah
Nur Pratama, Dara (untuk Dara gua gatau nama lengkapnya, maaf untuk itu)
Kami mulai sering berumpul dari H-seminggu merundingkan apa yang
kurang untuk acara kami biasanya ngumpul sampe jam 12 an keatas. Dari malam ke
malam ga ada yang libur buat ngumpul. Sampai akhirnya H-1 acara. Gua sedikit
atau mungkin banyak telat dateng karena gua harus jenguk temen gua yang lagi
sakit di rumahnya. Jadi ga teralalu mengetahui apa yang mereka lakukan dari
sejak berkumpul yang jelas sih mereka dekorasi lapangan untuk acara. Sebenernya
kita ada kendala di tendanya, ga sesuai ekspetasi karna masih ada bagian
lapangan yang masih kena sinar matahari tapi itu bukan masalah, malah berterima
kasih untuk Pak RT dan tim yang ingin membangun tenda untuk acara ini. Gua sedikit
seneng sih waktu H-1 acara karna orang orang yang jarang ngumpul ternyata ikut
bantu dan ngumpul buat acara. Di malam itu juga kita review acara untuk besok
diingetin lagi apa yang harus dilakukan saat acara. Kita juga ngebahas
konsekuensi untuk yang datang telat, agak sedikit ga terima sih saat faktanya
ga semua yang telat jalanin konsekuensi, tapi yasudahlah itu kewajiban mereka
kalo ga ngejalani ya urusan mereka.
Jujur aja untuk acara ini gua sempet underestimate, karna
pengalaman tahun lalu yang... begitulah. Di hari H acara, pagi pagi sebenernya
agak kesel sih ternyata pada telat semua. Nah disaat ini juga gua udah
underestimate sama acara ini. Tapi ternyata...
Di pagi acara kita masih sibuk buat dekor lapangan yang
belum kelar sambi nunggu yang belum pada dateng. Panitia yang dateng ada 12
orang Nindy Cahyani Haditia, Adjie Kurniawan, Mughi Suci Rahayu, Irsalina
Annisa, Elysa Venorica, Rifai, Alamsyah Nur Pratama, Taufik Arohman, Fairuz
Akmal, Havifah, Andini Nurbaiti Rumanga. Setelah itu kita briefing dan doa
semoga acara hari ini lancar dengan begitu mulus ga lupa juga tos tosan biar
lebih semangat. Pendaftaran pun di buka, anak anak sudah ramai. Mereka sudah
baris dengan tertib. Saat daftar anak tersebut akan diberikan snack sarapan
pagi, kupon makan siang dan kartu lomba. Untuk lomba tahun ini kita pake sistem
yang beda, yang keren, yang ngebuat lomba lebih tertib. Ini bener bener guna banget,
ngaruh banget, wow banget, pokoknya T O P B G T. Mungkin cuma di acara ini doang ada sistem yang bagus gini, Runtutan acara semua pun
berjalan dengan lancar dari barisin anak anak buat nyanyi Indonesia Raya,
sambutan ketua pelaksana, ngejelasin sistem lomba sampai doa.
Lomba pun di mulai. Disini gua bener bener kewalahan sama
perkap lomba tapi kebantu banget sama pj perkapnya dan beruntung nya pj perkap nya
ikut ngebantu dalam menjelaskan lomba sangat sangat membantu, terima kasih
Adjie. Lomba puzzle bener bener
tenggelem karna kerendem sama lomba lempar bola sama lomba lari kelereng, tapi
tetep aja puzzle kelar duluan. Setelah itu lomba berjalan begitu cepat dari
rundown yang di buat. Keren. Pokoknya acara berjalan lancar banget dari lomba
anak anak walopun ada yang luka itu diluar ekspetasi kita, lomba ibu ibu yang
lebih meriah sampe pembagian hadiah semua lancar jaya sentosa. Acara ini juga
surplus, greget!
Dari acara ini gua belajar kalo Cuma butuh beberapa tiang
yang kokoh agar bisa bangun rumah yang cantik, dengan acara ini juga ngebuktiin
gua kalo kualitas itu emang lebih baik dari kuantitas, dengan acara ini pula
gua tau kalo kata ‘jangan’ tidak bersahabat baik dengan otak anak kecil, dari
kata “jangan ilang ya dek kuponnya” diganti jadi “jaga baik baik ya dek
kuponnya” , dengan acara ini juga gua
tau kalo komunikasi itu penting, dengan acara ini juga gua belajar berani
ngambil keputusan, dari acara ini pula gua belajar kalo anak sd itu lebih susah
diatur dari anak 3 – 5 tahun, dari acara ini pula gua belajar bahwa hasil ga
bakal bohongin proses atau usaha. Semangat terus untuk kita, Karang Taruna
RT.01, semoga kita bisa jalanin acara bareng lagi, terus jaga komunikasi
gaiz, terima kasih untuk semuanya!
Senin, 28 Agustus 2017
Masih Kagum
ku tak peduli pada siapa kau benci
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau bersedih
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau bosan
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau nyaman
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau suka
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau sayang
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau bahagia
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau candu
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau cinta
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau rindu
aku tetap kagum padamu
ku tak pedulli pada siapa kau kagum
aku tetap kagum padamu
continue reading Masih Kagum
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau bersedih
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau bosan
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau nyaman
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau suka
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau sayang
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau bahagia
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau candu
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau cinta
aku tetap kagum padamu
ku tak peduli pada siapa kau rindu
aku tetap kagum padamu
ku tak pedulli pada siapa kau kagum
aku tetap kagum padamu
Kamis, 24 Agustus 2017
Malam Singkat
Terimakasih
untuk waktu singkat malam ini
terimakasih untuk mengijinkanku melihat wajahmu lebih dekat
sungguh wajah mu sangat menenangkan
Terimakasih
untuk waktu singkat malam ini
ku memang biasa tak terlihat namun ku bisa melihat
melihatmu
sunnguh ku tak ingin malam ini berakhir begitu cepat
Terimakasih
untuk waktu singkat malam ini
kau membuat jantungku begitu cepat berdetak
Terimaksih
untuk waktu singkat malam ini.
continue reading Malam Singkat
untuk waktu singkat malam ini
terimakasih untuk mengijinkanku melihat wajahmu lebih dekat
sungguh wajah mu sangat menenangkan
Terimakasih
untuk waktu singkat malam ini
ku memang biasa tak terlihat namun ku bisa melihat
melihatmu
sunnguh ku tak ingin malam ini berakhir begitu cepat
Terimakasih
untuk waktu singkat malam ini
kau membuat jantungku begitu cepat berdetak
Terimaksih
untuk waktu singkat malam ini.
Senin, 21 Agustus 2017
Keluarga Bapak Kumis
By Rizkyaspratiwi
3:12:00 PM
Bapak, Batak, Betawi, Cerita, Keluarga, Keseharian, Kumis, teman
1 comment
Bah sudah lama kali tak menulis blog
lah iya kuan ini pan lagi pen nulis lagi yak etdah
wkwkwk entah mengapa gua lagi seneng banget dengan aksen Betawi dan Batak.
kali ini ku ingin sedikit bercerita tentang keluarga ku
Keluarga ini, ( saat ditulis tulisan ini ) semua anggotanya sedang berpencar, tapi gua sama kaka gua yang sulung tidak berpencar. Kita berada di tempat yang sama.
Keluarga Bapak Kumis ini lahir saat pelajaran seni budaya lebih tepetnya seni musik. di sana kita sedang berlatih untuk pengambilan nilai nyanyi per kelas pokoknya menampilak suatu pertunjukkan yang menggunakan alat musik dan lagunya itu wajib lagu daerah.
Saat itu kita duduk dibawah lesehan gitu, sebenernya sebutan Bapak Kumis itu bukan buat temen gua ini, tadinya. Sebutan itu untuk Bapak asli temen gua a.k.a anak sulung Bapak Kumis. Pada saat itu dia bercerita kalo adiknya yang asli memanggil bapaknya sendiri dengan sebutan Bapak Kumis, pertama kali denger ceritanya sih gua ngakak dua orang lainnya juga ketawa.
Nah tiba tiba banyolan mulai muncul muncul gajelas sampe kita ngakak ber-empatan, sampai akhirnya gua nyeplos 'nih Bapak Kumis' saat itu gua langsung pukul pahanya temen gua ini yang besar. Gua nyeplos gitu karena emang bener dia pantes di sebut Bapak Kumis soalnya selain badan dia yang besar seperti bapak - bapak dia juga berkumis. wkwkwk. dua orang lainnya pun setuju kalo orang ini dipanggil Bapak Kumis, bapak yang gapunya istri tapi punya anak wkwk. Kami pun sebagai anak belum tau ibu kami siapa-_-.
Sebenarnya semua orang yang gua ceritakan itu teman teman sekelas gua, ya kalian juga sudah bisa nebak dari awal gua bercerita.
temen temen yang bersedia untuk menemani gua lagi galau saat itu wkwkwk tapi ada temen gua yang satu gaikut karena gatau tuh dia nahan banget.
ya pokoknya begitu deh Keluarga Bapak Kumis itu ada. edisi kangen keluarga bapak kumis
continue reading Keluarga Bapak Kumis
lah iya kuan ini pan lagi pen nulis lagi yak etdah
wkwkwk entah mengapa gua lagi seneng banget dengan aksen Betawi dan Batak.
kali ini ku ingin sedikit bercerita tentang keluarga ku
Keluarga ini, ( saat ditulis tulisan ini ) semua anggotanya sedang berpencar, tapi gua sama kaka gua yang sulung tidak berpencar. Kita berada di tempat yang sama.
Keluarga Bapak Kumis ini lahir saat pelajaran seni budaya lebih tepetnya seni musik. di sana kita sedang berlatih untuk pengambilan nilai nyanyi per kelas pokoknya menampilak suatu pertunjukkan yang menggunakan alat musik dan lagunya itu wajib lagu daerah.
Saat itu kita duduk dibawah lesehan gitu, sebenernya sebutan Bapak Kumis itu bukan buat temen gua ini, tadinya. Sebutan itu untuk Bapak asli temen gua a.k.a anak sulung Bapak Kumis. Pada saat itu dia bercerita kalo adiknya yang asli memanggil bapaknya sendiri dengan sebutan Bapak Kumis, pertama kali denger ceritanya sih gua ngakak dua orang lainnya juga ketawa.
Nah tiba tiba banyolan mulai muncul muncul gajelas sampe kita ngakak ber-empatan, sampai akhirnya gua nyeplos 'nih Bapak Kumis' saat itu gua langsung pukul pahanya temen gua ini yang besar. Gua nyeplos gitu karena emang bener dia pantes di sebut Bapak Kumis soalnya selain badan dia yang besar seperti bapak - bapak dia juga berkumis. wkwkwk. dua orang lainnya pun setuju kalo orang ini dipanggil Bapak Kumis, bapak yang gapunya istri tapi punya anak wkwk. Kami pun sebagai anak belum tau ibu kami siapa-_-.
Sebenarnya semua orang yang gua ceritakan itu teman teman sekelas gua, ya kalian juga sudah bisa nebak dari awal gua bercerita.
temen temen yang bersedia untuk menemani gua lagi galau saat itu wkwkwk tapi ada temen gua yang satu gaikut karena gatau tuh dia nahan banget.
ya pokoknya begitu deh Keluarga Bapak Kumis itu ada. edisi kangen keluarga bapak kumis
SIAP PKL |
Langganan:
Postingan (Atom)