Sabtu, 11 November 2017

Mawar berduri

Apa seharusnya aku tidak berteman? Karna satu persatu teman ku mulai hilang, kemarin angin, sekarang air. Besok siapa yang akan menghilang aku pun tidak tahu? Apa karna duri yang berada di tangkai ku ini yang membuat mereka tidak lagi ingin berteman dengan ku. Lantas harus ku salahkan siapa jika aku terlahir sebagai bunga mawar yang berduri? Jika tanah yang ku diami saat ini akan menghilang juga. Lebih baik aku pergi. Meninggalkan semuanya. Biar aku yang menghilang dari mereka toh mereka tak akan tersakiti duri ku lagi, kan?
continue reading Mawar berduri

Senin, 06 November 2017

Belahan Hati

Selamat pagi Rajaku, Bagaimana kabarmu? Tuan Putrimu?
Aku hanya berharap kalian berdua dalam keadaan yang baik.

Akhirnya kau menyadari ini semua. Bahwa Tuan Putri sebrang sana bukan hanya sekedar rekan mu,kan? Mungkin dia belahan hatimu. Kau sadar sekarang.

Semoga kau berbahagia bersamanya. dan sepertinya memang bahagia ya? Syukurlah

Ratumu yang dulu masih sama seperti kemarin. Masih mencari belahan hatinya, tapi sayangnya, belahan hati itu telah dimiliki perempuan lain.

Rajaku, jika boleh aku bertanya. Bagaimana caramu melupakanku? Sungguh sampai saat ini aku belum menemukan caranya, tapi tidak apa. Aku masih ingin memendam rasa ini, walaupun rapuh adalah hasilnya. Aku akan tetap membiarkan rasa ini mendalam dan mendalam, Rajaku.
continue reading Belahan Hati

Jumat, 06 Oktober 2017

Jangan bangunkan aku karna aku belum siap

Kini ku paham
Kita ini hanya merasa kesepian
Setelah melewati perang saat itu
Saat kau memutuskan untuk menyerah, ingatkah dirimu?

Walau hanya kurang satu potongan puzzle yang tersembunyi dipunggungmu kau akan menang, kau memilih untuk menyerah.

Tidak salah mu memang jika kau tidak melihat potongan itu. Karna manusia jenis apapun kurasa tidak akan bisa melihatnya tanpa bantuan apapun,kecuali dewa mungkin, itu pun belum dapat dipastikan dia bisa melihat potongan puzzel itu.

Setelah perang itu...
Ku hanya ingin jika memang kau memutuskan untuk pergi, pergilah dengan pamit. Jika memang kau memutuskan untuk tetap disini, silahkan saja. Ku senang.

Jujur disaat ku tau kau menyerah dalam perang perasaan ku campur aduk. Entah itu marah sedih kecewa pasrah ku tak bisa membedakan. Semua terasa buruk. Namun jika memang itu pilihan yang terbaik menurutmu, maka aku pun manut. Sebagaimana ratu yang manut saat rajanya memerintah.
Saat itu aku hanya berpikir. Mungkin ini saatnya untuk melepasmu. Untuk lebih berbahagia dengan seseorang yang akan menjadi ratumu. Tidak rela memang. Jika ada yang menggantikan ku. Namun kau tetap raja, dan kau lelaki kau berhak memilih.

Jika kita bersendu sendu kemarin. Ku rasa itu memang waktunya. Siapa yang tidak bersedih ketika kalah berperang?

Sampai pada akhirnya kita merasa kita salah melangkah. Ingin rasanya memperbaiki peperangan ini dan memenangkannya. Tunggu.. Kurasa bukan kita yang merasa tapi aku,ratumu yang dulu. Aku tak ingin menyebut kita karna ku takut sebenernya kau tak merasa begitu.

Jika boleh ku simpulkan. Semoga simpulanku salah. Kita hanya kesepian. Belum bisa menerima situasi. Dimana setiap paginya mendapat ucapan selamat pagi sekarang tidak. Kita hanya belum bisa menerima situasi itu. Kita hanya kesepian. Kuulangi kesepian.

Jika dilihat kerajaan tuan putri sebrang sana yang lebih hijau pijakannya dan lebih biru pemandangannya, yang kau kenal sangat dekat. Kurasa Ia sangat mengagumi mu rajaku. Namun kau tetap mengelaknya. 'tidak mungkin tuan putri sebrang sana mengagumiku, kita hanya teman dekat' katamu. Namun perlakuan mu dan reaksi tuan putri itu...

Terlihat jelas Ia mengagumi mu. Cemburu? Iya. Namun ku sadar diri aku bukanlah siapa siapa mu lagi. Aku hanya ratu mu yang dulu.

Ku lihat kau bahagia bersamanya, tersenyum, tertawa bersama, menghabiskan waktu bersama. Iri? Iya. Namun sekali lagi ku sadar aku hanyalah ratu mu yang dulu. Ku hanya berharap jangan lah kau menyerah untuk kedua kalinya walau untuk wanita yang berbeda.

Tuan putri mu yang akan menjadi ratu mu kulihat bersedih kemarin. Kuharap kau menghibur dirinya untuk tetap tersenyum. Namun ada satu hal yang ku mohon kepadamu. Jangan lakukan itu didepan ku. Karna jujur ku tak kuat. Tak kuasa.


Berbahagialah kau dengan tuan putrimu, rajaku. Namun jangan dihadapanku. Disaat ku sadar harapanku untuk kembali bersanding disampingmu itu sirna. Tak apa. Biarkan aku tertidur dan bermimpi. Jangan bangunkan aku karna aku belum siap.
continue reading Jangan bangunkan aku karna aku belum siap

Kamis, 05 Oktober 2017

Air Mata Berbicara

Setiap hari api berkobar, setiap hari pula air mengalir.
Setiap hari hati memanas, setiap hari pula hati terenyuh.
Terenyuh menangisi api yang tak kunjung padam.
Kali ini bukan lagi mulut yang berbicara, melainkan air mata yang berucap.
Entah, sudah berapa banyak air mata yang terucap.


Adakah yang mengerti ucapan air mata ini?
continue reading Air Mata Berbicara

Senin, 02 Oktober 2017

Jumat, 29 September 2017

Selasa, 26 September 2017

Awan - Elysa Venorica

teruntuk kamu

awan sudah pernah berbisik kepada angin
aku mengikutimu, sesuka arahmu

awan sudah pernah berbisik kepada matahari
aku setia padamu, tak peduli terikmu

awan sudah pernah berbisik kepada petir
aku bersamamu, tak peduli gemuruhmu

awan sudah pernah berbisik kepada hujan
akulah rumahmu, tak peduli dinginmu

awan sudah pernah berbisik kepada bumi
aku melindungimu, tak peduli jarakmu

awan sudah membisikan semuanya
kini tugasku
membisikan semua ini, pada setiap hati yang sedang berjuang dalam rindu
continue reading Awan - Elysa Venorica

Senin, 25 September 2017

ngebolang ke Depok

Minggu 10 September 2017

Nah ini bagian terserunyaa wkwk pengalaman yang unik sulit untuk dilupakan. Jadi pas setelah gua balik dari nyari buku itu sekitar jam 11 malem gua buka lah tuh gawai yang gua punya dan ternyata di salah satu grup di sosial media gua itu ada yang ngeshare salah satu event di depok. Acaranya Bensradio. Acaranya tuh tentang 22tahun Bang Ben dalam Kenangan. benyaminday. Pas tau kalo itu gratis gua langsung pengen dateng aja rasanya. Gua kenal Alm. Benyamin Sueb itu dari bapak gua. Dia penggemar nya almarhum. Dulu tuh bapak gua suka nyetel lagu nya Benyamin di Radio yang masih pake kaset. Trus saking ngefansnya sama Alm. Benyamin bapak gua melihara burung yang dia beri nama 'Badut' kita semua sayang banget sama 'Badut' sampe almarhumah nenek gua tuh kalo bapak gua kerja ke pekanbaru riau (dulu) dia yang suka ngasih makan dan minum gua juga suka bantuin dia ngambil tuh kandang sih. Tapi kalo diceritain kenapa kita bisa kehilangan 'Badut' nanti malah panjang dan sedih:(. Jadi mari kita sudahi ini.

Jadi ya gitu semenjak bapak gua sering nyetel lagu lagunya Benyamin gua jadi suka. Nah karna itu pas tau event itu gua langsung mikir 'oke gua mau dateng' selain alasan itu gua juga akhir akhir ini suka banget sama budaya betawi dan batak sih lebih tepatnya. Itu semua berawal dari gua melihat temen seorganisasian gua di lingkungan rumah lebih spesifiknya, karang taruna rw. Di dalam organisasi itu ternyata banyak banget orang betawi dan mereka itu walopun sambil ngeguyon mereka paham budaya apalagi sodara keknya semua nya kenal. Asal kalian tau aja orang betawi itu sodaranya banyak. Nah langsung aja pas gua memutuskan untuk mendatangi event itu gua langsung tanya temen gua yang pernah ke depok town square jalan jalannya harus turun di stasiun mana mananya. Setelah dijelasin sama temen gua. Gua langsung merasa siap untuk menjelajah kota depok. Yoohoo! Ternyata eh ternyata disaat gua turun dari stasiun depok baru gua gatau harus naik apa yang gua tau dari temen gua adalah 'lu naik angkot warna biru, lu naik dari depan carrefour' okee dengan pede nya gua jalan dari stasiun dan gua ngikutin orang aja, karna pas ngikutin orang itu gua liat plang carrefour dan gua jalan aja pas gua liat kedepan dan memperhatikan sekitar sepertinya itu bukan tembus tembus jalan raya dah tapi kayak apa gituuuu. Pokoknya kayak nya bukan. So gua balik lagi dong dan gua ikutin orang ke ada kayak pintu masuk gitu deh dan bener itu tembus ke jalan raya deh pokoknya gua gatau itu nama gedung nya apa tapi kayak mall gitu deh kayaknya pokoknya ada plang carrefournya dah. Dan pas mau sampe karna gua takut nyasar gua nanya satpam yang ada disitu 'pak kalo mau ke depok town square naik angkutan umum apa yaa?' 'emm mau ke detos? Naik aja angkot 112 warna biru' 'oke pak maka..' dan omongan gua di potong 'atau ga naik angkot 04 aja emm warna coklat' 'oke makasih ya...' dan omongan gua di potong lagi 'ke detos kan? Iya naik angkot 04 ajaa warna coklat dari sini' 'okedeh paak makasih yaa pak' dan gua cepet ke arah jalan raya. Dan penyakit Dory muncul, yup, gua lupa nomer berapaa pak satpam ngasih tau nomer angkotnya yang gua inget 112, dan angkot warna coklat dan yang gua naikin adalah angkot warna biru nomer d.11 gua merasa bloon sekali wkwk gua tidak menurut dengan satpam yang ada di depok wkwk. Gua merasa oon. Tapi yaudahlah yaa. Setelah gua naik tuh angkot jadi ada dua anak muda mudi yang sedang berpacaran gua tebak, dan galama angkot itu ngetem angkot akhirnya jalan dan gajauh dari terminal itu ada mall yang gua kira detos gua turun dong karna dua muda mudi itu turun gua pikir itu detos ternyata bukan. Ya bukan. GUA SALAH MALL. YUP. OKE. I'M OKAY. Setelah gua tau itu gua salah mall gua langsung keluar dan gua langsung search aja tuh detos dan gua dapet tampak depan depok town square itu dan setelah gua mencari tampak depan detos gua melihat dengan mata gua ada sebuah gedung dan dengan pede nya gua yakin itu adalah detos. DAN TERNYATA BUKAN TEMAN. Dan kalian tau gua itu jalan ketempat yang gua sangka adalah detos tau taunya BUKAAAAN GAIZ. Dan gua melanjutkan jalan gua ituuuuuu wkwkwk. Sampe akhirnya gua kepikiran buat 'kenapa ga pake Google maps?!!!' dan gua langsung buka google maps. dan ternyata masih jauh baget itu detos. arrghh. sembari nunggu angkot lewat gua jalan aja terus lurus ngikutin google mapsnya, dan yang menyebalkan adalah disaat gua nengok kebelakang angkot itu ga ada yang terlihat sama sekali, pas gua lanjut jalan dengan pandangan kedepan itu angkot lewat-_- dan begitu seterusnya sampe rasanya waktu ada angkot yang berenti gua sudah mencoba untuk lari trus angkotnya jalan, hft menyebalkan. dan gua akhirnya sampai DEPOK TOWN SQUARE DENGAN JALAN KAKI DARI D'MALL. SEHAT SEKALI KAN. hft. sungguh lelah.

Depok Town Square

Setelah sampai di detos langsung aja gua cari tempat itu acara, dan langsung ketemu. jadi acaranya itu ada dua tempat di lantai dasar sama di foodcourt nya trus awalnya gua di lantai dasar trus gua ke foodcourt nya tuh dan gua beli makan dan makan disana sambil menikmati lagu lagu betawi yang terdengar. NIKMAT. setelah selesai makan gua mau nonton yang di lantai dasar tapi pemirsah asal kalian tau gua baru sadar kalo eskalatornya tuh dua duanya naik, ya kan biasanya kalo di mall gitu eskalatornya yang satu naik dan yang satu turun kan dan di mall ini BEDAA. DUA DUANYA NAIK! Satu yang langsung terlintas di benak gua adalah 'nanti gua balik gimana?' wkwk akhirnya karna ga mau ketinggalan nonton ntuh acara gua nonton dari atas sambil sekalian memperhatikan orang orang kalo dia mau turun. tapi ternyata orang orang ga ada tanda tanda mau turun-_-. tapi ada para perempuan dia bingung mau turun gimana gua perhatiin dia udah muter muterin tuh eskalator wkwk. mungkin dia nanya sama penjaga toko disana dan bilang 'eskalator turunnya lewat sana tuuh' dan beruntung nya GUA MENDENGARNYA. gua tau harus tutrun dimana wkwkwk. asikk bisa pulang.acaranya seru apalagi pas biang kerok band tampil beuuh suka bet gua. pecah siii. terus acaranya nampilin lakon Si Doel Anak Sekolahan, ada orang yang mirip banget sama Alm. Benyamin s. Dia dipanggilnya Bang Pengki. Dia juga yang main jadi Benyamin Dewasa di Teater Abang None Muke Kampung Rejeki Kote.
Ada pemain Teater Abang None Muke Kampung Rejeki Kote juga ada Mpok Mod yang super duper cantik, kemarin dia lewat deket sama gua trus pengen minta foto tapi gua terlalu malu untuk memintanya.hmmm. dan gua menyesal. setelah ada game kecil kecil disana gua pulang karna takut kemaleman sampe rumah karna besoknya gua harus malakukan rutinitas. gua balik ke stasiun naik ankot lagi. setelah turun dari angkot ternyata hujan, masih gerimis sih pas gua turun dari angkot tapi pas gua naik jembatan penyebrangan itu ujan deress jadi gua mencari payung yang selalu tersedia di tas gua dan turun dari jembatan penyebrangan hujan tadinya belom basah banget karna kan pake payung tapi setelah jalan ke arah stasiun tiba tiba ada perempuan yang minta barengan, karna tidak terlihat mencurigakan jadi yaudah gua terima, dan dari situlah gua jadi kuyup dan gua lupa ga bawa jaket-_-. Sepatu gua banjir karna gua nginjak lubang gitu dan yup gitu deh. dingin sih mayan apalagi dikeretanya ada angin angin semakin membuat dingin. pas sampe stasiun manggarai beruntunglah gua ada kereta yang mau berangkat ke bekasi. asik ga nunggu. dan setelah itu gua mesen ojek online. trus sempet neduh dulu daerah pondok bambu karna emang ujan dan setelah redaan kita langusng jalan lagi, dulu neduhnya bareng kamu sekarang sama ojek online-_- wkwk. Turun dari ojek ga dirumah tapi dirumah temen gua karna dia mau minjem buku jadi sekalian aja trus gua balik kerumah dengan jalan kaki trus mandi, trus capek, beruntung lagi ga sholat kayak deh jadi trus makan trus tidur, yeaaay!

Dan begitulah cerita ngebolang gua ke depok untuk pertama kalinya sendiri.

*masa ada angkot tmii - depok dan itu mikrolet gua kaget emang tmii sama depok deket yaa, mungkin iya deket
continue reading ngebolang ke Depok

Senin, 18 September 2017

KAMU - Karya Elysa Venorica

KAMU ITU
Kamu adalah angan yang selama ini aku imajinasikan
kamu adalah angin yang selama ini aku rindukan
kamu adalah warna yang selama ini ingin aku lukiskan
kamu adalah cahaya yang selama ini aku tunggu dikegelapan
kamu adalah bait disetiap puisi yang aku tuliskan
kamu adalah detik disetiap menit yang berjalan bersama jam, DAN
kamu itu rembulan di gelap malam
kamu itu mentari diterik siang
kamu itu sajak disetiap rayuan
kamu itu bukti disetiap kesaksian
kamu itu rasa disetiap masakan
kamu itu teluk disetiap lautan
kamu itu dahan disetiap pepohonan
kamu itu kumbang disetiap taman
kamu itu gula disetiap jamuan
kamu itu ....itu kamu


jika ingin mengenal perempuan ini kalian bisa intip di instagram nya @elyssavd
continue reading KAMU - Karya Elysa Venorica

Senin, 04 September 2017

Agustusan



Sulit untuk memulai tulisan ini, karena ku ingin tulisan ini terlihat beda, menarik, amazing. Tulisan ini merupakan pengalaman yang sangat mengesankan, terdengar berlebihan memang, namun itu yang terasa. Entah dari mana harus dimulainya tulisan ini. Cerita yang mana yang ingin dijadikan sebuah pembuka tulisan ini. Belum terpikirkan.

Kemerdekaan. 17 Agustus 1945. Hari dimana Indonesia menyatakan kemeredekaannya. Memberikan hadiah untuk kepada para pahlawan bahwa perjuangannya tidak berakhir sia – sia. Mungkin kami adalah salah satu alasan mereka berjuang. Menyelamatkan bayi yang sudah lahir maupun belum. Pernakah kalian berpikir seperti itu? Bahwa mereka berjuang bukan hanya untuk orang Indonesia saat itu tapi juga saat ini? Secara pribadi gua ga kepikiran tapi setelah membaca buku Larasati karangan Pramoedya Ananta Toer, gua jadi memikirkan hal itu. Terima kasih Pahlawanku. Seutuh hormat ku berikan untukmu.

Kemerdekaan Indonesia setiap tahunnya sudah pasti dirayakan, dirayakan dengan cara yang berbeda beda tentunya. Setiap lingkungan punya ide uniknya untuk merayakan hari kemerdekaan. Tahun ini lingkungan rumah gua juga ikut merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Di lingkungan rumah gua merayakannya dengan membuat berbagai lomba yang ditujukan untuk menghibur anak – anak dan ibu – ibu. Dibentuklah sebuah panitia untuk membantu acara tersebut.

Pembentukan panitia yang sederhana dan unik menurut gua saat hanya dua – tiga orang yang memikirkan konsep kecil acara sampe akhirnya ada beberapa orang akhirnya ikut bergabung untuk menjadi panitia. Dihari pertama kita ngumpul gua inget gua lagi pake kemeja yang saat tulisan ini ditulis gua memakainya. Kami berkumpul setelah Isya di rumah Bapak RT tercinta. Saat ada beberapa orang yang ngumpul kita mulai membagi struktur kepanitiannya dimulai dari ketua. Ini unik. Dari beberapa orang yang udah kumpul kami gapunya seorang laki – laki yang bisa dijadikan sebagai ketua yang bisa bertanggung jawab dan mengkoordinir dengan baik. Ada laki – laki tapi tidak termasuk dalam kriteria. Sampai akhirnya ada anak perempuan yang gua tunjuk dan gua komporin untuk jadi ketua dan untung nya dia mengiyakan, dia Irsalina Annisa. Setelah Ketua sudah terisi dengan sebuah nama maka semua bagian terasa mudah untuk terisi. Sambi mengisi bagian yang kosong ada anak laki – laki yang agak brandal dikit lah. Adjie Kurniawan. Dia memberikan ide untuk mengajak seorang anak laki  - laki lain. Alamsyah Nur Pratama. Gua tau anak itu sebagian orang disana pun mengenal dia. Setelah kita setuju dengan idenya Adjie, dia langsung menjemputnya.  Setelah dijemput dan dia masuk rumah Pak RT langsung ada yang ngomong “Lam bodo amat lu ketua.” Sedikit terdengar seperti paksaan atau memang paksaan, perempuan  yang memaksa itu adalah Mughi Suci Rahayu. Sepertinya tanpa menjawab Ia mengiyakan untuk menjadi ketua haha. Pemilihan ketua yang unik. Saat itu yang ikut berkumpul Nindy Cahyani Haditia, Adjie Kurniawan, Mughi Suci Rahayu, Irsalina Annisa, Elysa Venorica, Rifai, Alamsyah Nur Pratama, Dara (untuk Dara gua gatau nama lengkapnya, maaf untuk itu)

Kami mulai sering berumpul dari H-seminggu merundingkan apa yang kurang untuk acara kami biasanya ngumpul sampe jam 12 an keatas. Dari malam ke malam ga ada yang libur buat ngumpul. Sampai akhirnya H-1 acara. Gua sedikit atau mungkin banyak telat dateng karena gua harus jenguk temen gua yang lagi sakit di rumahnya. Jadi ga teralalu mengetahui apa yang mereka lakukan dari sejak berkumpul yang jelas sih mereka dekorasi lapangan untuk acara. Sebenernya kita ada kendala di tendanya, ga sesuai ekspetasi karna masih ada bagian lapangan yang masih kena sinar matahari tapi itu bukan masalah, malah berterima kasih untuk Pak RT dan tim yang ingin membangun tenda untuk acara ini. Gua sedikit seneng sih waktu H-1 acara karna orang orang yang jarang ngumpul ternyata ikut bantu dan ngumpul buat acara. Di malam itu juga kita review acara untuk besok diingetin lagi apa yang harus dilakukan saat acara. Kita juga ngebahas konsekuensi untuk yang datang telat, agak sedikit ga terima sih saat faktanya ga semua yang telat jalanin konsekuensi, tapi yasudahlah itu kewajiban mereka kalo ga ngejalani ya urusan mereka.
Jujur aja untuk acara ini gua sempet underestimate, karna pengalaman tahun lalu yang... begitulah. Di hari H acara, pagi pagi sebenernya agak kesel sih ternyata pada telat semua. Nah disaat ini juga gua udah underestimate sama acara ini. Tapi ternyata...

Di pagi acara kita masih sibuk buat dekor lapangan yang belum kelar sambi nunggu yang belum pada dateng. Panitia yang dateng ada 12 orang Nindy Cahyani Haditia, Adjie Kurniawan, Mughi Suci Rahayu, Irsalina Annisa, Elysa Venorica, Rifai, Alamsyah Nur Pratama, Taufik Arohman, Fairuz Akmal, Havifah, Andini Nurbaiti Rumanga. Setelah itu kita briefing dan doa semoga acara hari ini lancar dengan begitu mulus ga lupa juga tos tosan biar lebih semangat. Pendaftaran pun di buka, anak anak sudah ramai. Mereka sudah baris dengan tertib. Saat daftar anak tersebut akan diberikan snack sarapan pagi, kupon makan siang dan kartu lomba. Untuk lomba tahun ini kita pake sistem yang beda, yang keren, yang ngebuat lomba lebih tertib. Ini bener bener guna banget, ngaruh banget, wow banget, pokoknya T O P B G T. Mungkin cuma di acara ini doang ada sistem yang bagus gini, Runtutan acara semua pun berjalan dengan lancar dari barisin anak anak buat nyanyi Indonesia Raya, sambutan ketua pelaksana, ngejelasin sistem lomba sampai doa.

Lomba pun di mulai. Disini gua bener bener kewalahan sama perkap lomba tapi kebantu banget sama pj perkapnya dan beruntung nya pj perkap nya ikut ngebantu dalam menjelaskan lomba sangat sangat membantu, terima kasih Adjie.  Lomba puzzle bener bener tenggelem karna kerendem sama lomba lempar bola sama lomba lari kelereng, tapi tetep aja puzzle kelar duluan. Setelah itu lomba berjalan begitu cepat dari rundown yang di buat. Keren. Pokoknya acara berjalan lancar banget dari lomba anak anak walopun ada yang luka itu diluar ekspetasi kita, lomba ibu ibu yang lebih meriah sampe pembagian hadiah semua lancar jaya sentosa. Acara ini juga surplus, greget!

Dari acara ini gua belajar kalo Cuma butuh beberapa tiang yang kokoh agar bisa bangun rumah yang cantik, dengan acara ini juga ngebuktiin gua kalo kualitas itu emang lebih baik dari kuantitas, dengan acara ini pula gua tau kalo kata ‘jangan’ tidak bersahabat baik dengan otak anak kecil, dari kata “jangan ilang ya dek kuponnya” diganti jadi “jaga baik baik ya dek kuponnya” , dengan  acara ini juga gua tau kalo komunikasi itu penting, dengan acara ini juga gua belajar berani ngambil keputusan, dari acara ini pula gua belajar kalo anak sd itu lebih susah diatur dari anak 3 – 5 tahun, dari acara ini pula gua belajar bahwa hasil ga bakal bohongin proses atau usaha. Semangat terus untuk kita, Karang Taruna RT.01, semoga kita bisa jalanin acara bareng lagi, terus jaga komunikasi gaiz,  terima kasih untuk semuanya!


continue reading Agustusan

Senin, 28 Agustus 2017

Masih Kagum

ku tak peduli pada siapa kau benci
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau bersedih
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau bosan
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau nyaman
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau suka
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau sayang
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau bahagia
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau candu
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau cinta
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau rindu
aku tetap kagum padamu

ku tak pedulli pada siapa kau kagum
aku tetap kagum padamu

continue reading Masih Kagum

Kamis, 24 Agustus 2017

Malam Singkat

Terimakasih
untuk waktu singkat malam ini
terimakasih untuk mengijinkanku melihat wajahmu lebih dekat
sungguh wajah mu sangat menenangkan

Terimakasih
untuk waktu singkat malam ini
ku memang biasa tak terlihat namun ku bisa melihat
melihatmu
sunnguh ku tak ingin malam ini berakhir begitu cepat

Terimakasih
untuk waktu singkat malam ini
kau membuat jantungku begitu cepat berdetak

Terimaksih
untuk waktu singkat malam ini.
continue reading Malam Singkat

Senin, 21 Agustus 2017

Keluarga Bapak Kumis

Bah sudah lama kali tak menulis blog
lah iya kuan ini pan lagi pen nulis lagi yak etdah
wkwkwk entah mengapa gua lagi seneng banget dengan aksen Betawi dan Batak.
kali ini ku ingin sedikit bercerita tentang keluarga ku

Keluarga ini, ( saat ditulis tulisan ini ) semua anggotanya sedang berpencar, tapi gua sama kaka gua yang sulung tidak berpencar. Kita berada di tempat yang sama.

Keluarga Bapak Kumis ini lahir saat pelajaran seni budaya lebih tepetnya seni musik. di sana kita sedang berlatih untuk pengambilan nilai nyanyi per kelas pokoknya menampilak suatu pertunjukkan yang menggunakan alat musik dan lagunya itu wajib lagu daerah.

Saat itu kita duduk dibawah lesehan gitu, sebenernya sebutan Bapak Kumis itu bukan buat temen gua ini, tadinya. Sebutan itu untuk Bapak asli temen gua a.k.a anak sulung Bapak Kumis. Pada saat itu dia bercerita kalo adiknya yang asli memanggil bapaknya sendiri dengan sebutan Bapak Kumis, pertama kali denger ceritanya sih gua ngakak dua orang lainnya juga ketawa.

Nah tiba tiba banyolan mulai muncul muncul gajelas sampe kita ngakak ber-empatan, sampai akhirnya gua nyeplos 'nih Bapak Kumis' saat itu gua langsung pukul pahanya temen gua ini yang besar. Gua nyeplos gitu karena emang bener dia pantes di sebut Bapak Kumis soalnya selain badan dia yang besar seperti bapak - bapak dia juga berkumis. wkwkwk. dua orang lainnya pun setuju kalo orang ini dipanggil Bapak Kumis, bapak yang gapunya istri tapi punya anak wkwk. Kami pun sebagai anak belum tau ibu kami siapa-_-.

Sebenarnya semua orang yang gua ceritakan itu teman teman sekelas gua, ya kalian juga sudah bisa nebak dari awal gua bercerita.

temen temen yang bersedia untuk menemani gua lagi galau saat itu wkwkwk tapi ada temen gua yang satu gaikut karena gatau tuh dia nahan banget.

ya pokoknya begitu deh Keluarga Bapak Kumis itu ada. edisi kangen keluarga bapak kumis
SIAP PKL

continue reading Keluarga Bapak Kumis