Hiduplah setangkai Mawar yang sangat elok di sebuah padang
yang luas. Suatu pagi bertemulah Angin dengan bunga Mawar, mereka sangat
canggung untuk berbicara bahkan saling menyapa mereka hanya saling mengetahui.
Suatu hari sang Angin mulai berkenalan dengan sang Mawar. Mereka pun mulai
bermain dan tumbuh bersama. Mereka hidup dengan riang gembira penuh canda tawa.
Mereka sudah sangat dekat dan saling melengkapi satu sama lain.
Suatu saat mereka memperdebatkan mengenai dari mana asal
semut berjalan, akibat dari perdebatan tersebut mereka saling acuh satu sama
lain, tidak pernah bermain bahkan untuk saling menyapa. Hingga suatu hari sang
Mawar tersadar bahwa Ia sudah memperdebatkan hal kecil yang menurutnya kurang
penting, sang Mawar merasa bahwa mereka harus saling bermaafan, lain halnya
dengan sang Angin yang sudah sangat tidak peduli bahkan merasa tidak
membutuhkan Mawar. Mawar mencoba untuk menyapa Angin agar suasana diantara
mereka lebih baik tetapi tidak membuahkan hasil sang Angin masih acuh
terhadapnya. Samapi suatu pagi Sang Mawar terbangun dari tidur nyenyaknya, Ia
melihat sang Angin yang sudah tidak ada disana dan berkata “Lantas kemanakah perginya Angin Sahabatku?”