Selasa, 23 Oktober 2018

Merindu

Aku semakin merindu
Perasaanku sudah menggebu
Rasanya ingin bertemu
tapi apalah daya tak ada waktu

Jika datang waktu
ingin rasanya kuhabiskan saat itu
Hanya berdua bersamamu
Hingga waktu tak lagi maju

Katamu..
sabarlah terlebih dahulu
akan datang waktu
untuk saling melepas rindu

katamu..
aku pun menunggu kedatangan waktu
Untuk kita saling bersemu
di bawah langit biru
menikmati waktu

continue reading Merindu

Minggu, 21 Oktober 2018

Penampilan

Pakaian adalah sesuatu yang menjadi kebutuhan kita dong, pasti dong. Untuk seseorang mungkin penting banget ya, tapi ada juga yang dibilang penting engga, dibilang engga penting juga engga. Bisa dibilang cuek sama penampilan, nah itu gua tuh.

Entah kenapa ya temen perempuan gua itu kebanyakan ya terlalu menganggap penting gitu sebuah penampilan. Kayak misalnya ya, gua sama temen temen gua itu mau jalan kesebuah tempat wisata di Jakarta. Mereka, khususnya temen gua yang perempuan tuh tiga hari sebelum jalan nih mereka udah pusing memikirkan mereka 'mau pake baju apa?'. Ini tuh sering banget temen gua begini atau bahkan disaat lagi ngumpul gitu trus besoknya temen gua ada acara mereka kadang suka ngeluh gitu, 'besok gua pake kerudung yang mana ya?' Dan lebih anehnya lagi nih di H - 1 jalan jalan nih mereka bisa tiba tiba kayak gamau pake baju yang udah menjadi pilihan mereka dua hari yang lalu gitu kayak 'ah kayaknya gua ga jadi pake ini deh nanti kan begini begini' bahkan bisa aja dua jam sebelum jalan itu pakaian bisa berubah lagii. Yaampuun.

Kenapa ya gua tidak sepeduli itu gitu sama penampilan gua, ya gua pake apa aja yang menurut gua nyaman gitu dan untuk menentukan baju yang nyaman menurut gua ya ga butuh beberapa hari untuk mikirin itu.

Mungkin ya orang orang disekeliling gua merasa gua norak dalam berpakaian, gua akui, iya memang gua tidak pintar dalam menentukan pilihan untuk berpakaian ya, nah Mungkin karna engga pintar dalam hal itu gua jadi keliatan norak.

Gatau kenapa ya orang disekeliling gua tuh kayak gimana ya sama penampilan gua gitu. Ya bisa dibilang ya itu tadi norak. Bahkan ya orang terdekat gua yang sering banget engga suka sama pakaian yang gua pilih atau ibu gua yang selalu menganggap gua itu kuno, engga mau di dandanin gitu atau bisa dibilang gaya berpakain gua engga mengikuti jaman atau setidaknya gaya berapakaian seperti anak seumuran gua gitu.

Ya emang apa salah nya dengan kaos atau kemeja yang disandingkan dengan celana kulot atau celana bahan (tentu bukan celana bahan untuk kerja ya, kayak celana main gitu loh yang bahan ya pokoknya itu lah) gua tidak memakai jeans atau levis atau sejenisnya karna ya emang gua udah gasuka aja gitu kayak ngepress banget gitu loh, ya walopun sesekali gua pake itu pun bukan yang pensil gitu. serta dipadupadankan dengan sepatu kets atau flatshoes atau bahkan sendal gitu. Menurut gua ya itu masih oke oke aja gitu, tidak ada masalah.

Gatau kenapa ya gua kayak gasuka aja gitu kalo orang ada yang kayak komen komen pakaian yang gua pake. Jadi kesel sendiri gitu ya bete aja gitu.

Gua mulai cuek sama komentar orang karna waktu itu temen gua bilang 'harusnya lu gausah peduliin kata mereka, malah lu harusnya nunjukkin gitu kalo misalnya emang lu suka gitu sama pakaian yang lu pake atau lu nyaman dengan pakaian yang lu pake' saat itu gua langsung berpikir 'wah iya juga'

Semenjak saat itu ya gua jadi mulai ya udahlah bodoamatan walopum tetep aja gua bete gitu kalo dikomentarin wkekwkw. Kayak waktu itu gua mau ngumpulin Tugas akhir gua ke sekolah gua waktu itu ber-empat, gua dan tiga teman gua, 1 perempuan dua laki laki. Saat itu gua lagi pake kemeja kotak kotak sama kulot kemeja nya gua masukin ke kulot ( iya gua tau gua norak ya tapi begitulah gua) temen gua yang laki laki satu nih tiba tiba nyeplos 'we kenapa sih lu kemeja nya dimasukkin gapantes tau wkwkwk' wkwkwkkw anjirr yaaa, ini orang nih emang jarang banget ngomong dikelas. Suka nyanyi sendiri gitu emang dia dikelas. Saat itu gua hanya membalas dengan ketawa dalam hati berkata anjirrr. Gua sempet memberikan alasan kenapa gua masukkin kemeja nya ke celana gua gitu tapi terus galama gua ke kamar mandi gua keluarin aja tuh kemeja wkwkwk.

Bahkan ya waktu itu saat gua jalan sama cowo gua tuh gua dikatain alay sama cowo gua sendiri, cuma karna baju yang gua pake tuh dia gasuka karna gua pake sweater celana bahan levis tapi bukan yang ketat gitu, nah dibilang gua pake celananya tuh apa ya gitu lupa jadi dia gasuka. Kesel banget tuh gua.

Adalagi saat itu gua mau kesekolah juga, mau konsul sama pembimbing masalah tugas akhir kan. Hari itu gua pake kemeja kotak kotak, cardigan, rok (ini semua warnanya senada rok sama cardigan gua warna biru yang kayak levis terang gitu sama kemeja dan kerudung gua navy)sama sepatu. Setelah gua balik gua di cengin bro sama kakak kakak gua dipanggil umi selama seminggu. Anjir! Apa salahnya sih? Kalo gua pake gamis kesekolah baru boleh dong di cengin umi.

Dari ibu, bapak, kakak kakak gua, cowo gua, temen gua, semua pernah mengomentari hal yang menurut mereka 'engga banget' dari pakaian gua dan menurut gua ya oke oke aja gitu. Udah pasti temen temen gua yang lain merasa begitu cuma mereka engga ngomong aja. Tapi ya gapapa semua orang kan punya pendapat masing masing ya, ya bebas aja mereka mau berpendapat apa gitu ya terserah.


Ya gitu aja sih, gua cuma ya kesel aja gitu makanya nulis ini.
continue reading Penampilan

Sabtu, 29 September 2018

Secangkir Kopiku

Cerita pendek jebolan pertama gua. Semoga bisa menghibur kalian ya. Selamat membaca😊

Secangkir Kopi

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan, manajerku marah besar karna penjualan kami menurun drastis, semua pegawai dituntut bekerja lebih keras lagi dan lagi. Untuk sedikit menghilangkan lelahku, saat jam pulang kantor nanti, aku ingin mampir sebentar ke kedai kopi tak jauh dari kantor. Sudah lama memang kedai itu berdiri namun belum sekalipun aku menginjakkan kaki disana.
Kedai terlihat ramai, aku sempat mematung sejenak untuk memastikan yakinkah aku untuk menyegarkan sejenak pikiranku disini. Satu detik setelah aku memutuskan pilihan, aku melangkahkan kakiku menuju kedai tersebut, satu langkah berikutnya langkahku terhenti bersamaan dengan melintasnya lelaki pengendara Vespa memasuki parkiran kedai tersbut. Ia mengangguk, mungkin untuk perilakunya yang menghentikan langkahku, aku pun tersenyum membalas anggukannya.
Satu langkah memasuki pintu masuk kedai tersebut, aku mengambil napas panjang...
Kedai ini sangat menenangkan walopun ramai pengunjung, ku rasa aku kan sering kesini.
Saat melihat menu yang terpampang di atas counter, ternyata pilihan menu kopi disini bisa terbilang lengkap. Aku suka. Ugh. Sudah kali keberapa aku memuji tempat ini sebelum kurasakan racikan kopi baristanya. Bisa dibilang aku telah jatuh hati dengan kedai senyaman ini.
Senyum merekah di wajahku, ku pejamkan sejenak mataku menikmati nyamannya kedai ini, seberapa hebat pemilik kedai ini sehingga bisa membuat kedai senyaman ini, pemiliknya senyaman kedainya kah? Satu pertanyaan asal yang tiba tiba meluap dikepala. Sedang menikmati tempat ini, tiba - tiba seseorang menepuk bahuku. Aku tersadar. Ternyata aku sudah tepat berada di depan counter, aku menoleh kebelakang sejenak untuk meminta maaf atas sikapku yang membuat antrian tertunda.
Saat ku menoleh hanya ada satu lelaki berdiri tepat di belakangku, yang aku rasa sama dengan pengendara Vespa itu.
"maaf ya mas" maafku, kali ini dia yang hanya tersenyum membalas permintaan maafku.
Lelaki ini mulai menanyakan ku pesananku. Apa urusanya Ia menanyakan pesananku? Apa dia sedang merayuku atas perlakuannya tadi? Apa Ia tidak paham balasan senyumku yang artinya telah memaafkan perilakunya. Sesungguhnya aku malas meladeni lelaki seperti dia yang terlihat seperti anak kuliahan yang memanfaatkan Wifi kedai untuk mengerjakan tugasnya.
Aku segera memesan kopi favoritku. Macchiato. Aku mengedarkan pandangan untuk mencari tempat yang paling nyaman, dan aku menemukannya. Aku duduk di pojok samping jendela besar yang menyajikan pemandangan jalan.
Pesananku datang, ternyata yang mengantar Macchiato ku adalah lelaki Vespa itu. Aku tersenyum, karena kini ku tahu dia berada disini bukan untuk mengerjakan tugas kuliahnya, melainkan bekerja. Namun ada yang berbeda darinya dengan pekerja lain. Seragamnya.
Dia tidak memakai seragam seperti yang lainnya. Ia hanya mengenakan kaos hitam yang dibalut dengan jaket serta celana jeans dan sepatu old schoolnya, benar benar seperti anak kuliahan.
Setelah menaruh Macchiatoku di atas meja. Ia memperkenalkan dirinya
"kenalin gue Gio"
"Karina.."
"Maaf untuk kejadian di depan"
"Gapapa, santai aja... kok engga pake seragam?"
"Ohh... engga, gue yang punya kedai ini"
Aku terdiam sejenak.
"Lo lebih terlihat seperti anak kuliahan yang mau nugas sih, dibanding orang yang punya kedai ini, hahaha"
aku tertawa, dia juga.
"Boleh duduk?"
"Silahkan.."
Kami terlibat obrolan panjang, cerita seputar pekerjaannya yang ternyata perusahaan tempat Ia bekerja merupakan salah satu klien perusahaanku, hahaha, dunia terasa sempit. Ku akui Gio bukan orang yang membosankan, sama seperti kedainya.
Kedua kalinya Macchiato yang ku pesan di kedai Gio, masih dengan rasa yang sama, sangat jauh dari kata kecewa dekat dengan kata nikmat. kedua kalinya pula aku bertemu Gio dan terlibat obrolan menarik. Kali ini aku melihat sisi yang lain dari Gio. DIa sosok yang manis. Bukan wajahnya tapi sikapnya. Mungkin aku menyukainya seperti aku menyukai kedainya, Aku nyaman bersama dengannya.
Ketiga, keempat, kelima, keenam, dan entah sudah berapa puluh kali aku berkunjung ke kedai Gio dan mengobrol dengannya, kami sudah menjadi teman baik, kami juga sudah bertukar nomor telepon sejak kali ke-enam aku berkunjung ke kedainya, Aku mengetahui sisi lain lagi dari Gio, Ia sangat jail dan sesekali bisa dibilang dewasa, walopun jika kalian melihat tingkahnya dan penampilannya, dewasa merupakan hal yang sangat jauh terlihat, tapi aku akui Ia pintar menempatkan diri, aku merasa kami semakin dekat, aku telah jatuh hati.
Ini kali ke-sembilan puluh aku berkunjung ke kedai Gio. Namun seharian ini Gio tidak ada kabar sama sekali. Bahkan untuk mengirim kan kata- kata romantis khas anak Sekolah Menengah pun tidak. Biasanya pagiku terhibur oleh kata romantis Khas anak Sekolah Menengah itu. Hahaha.
Macchiato ku sudah setangah cangkir ku minum, namun Gio belum menampakkan batang hidungnya. Aku menunggu...
Hingga tetesan Macchiato ku yang terakhir, Gio belum menampakkan dirinya, Aku pamit. Tidak lupa menitipkan pesan kepada DImas, rekan seperbisnisan kedai Gio, setelahnya..
Aku Pulang.
Kali ke-seratus. Gio masih belum ada kabar. Kemana Gio? Satu pertanyaan yang sampai saat ini belum terpecahkan olehku. Mungkin ini adalah Macchiatoku yang terhambar. Walopun jika dirasakan rasanya tidak berubah, hanya saja ketiadaan pemilik kedainya yang membuat Macchiato ini terasa hambar.
Dimas pun bungkam saat ku tanya rekannya berada dimana atau setidaknya bagaimana keadannya?
Pertanyaan lain timbul, Apa salahku?
Tahukah kalian di bagian mana kesalahanku?
Jika saja aku memiliki waktu sebanyak secangkir kopi bersama dengan GIo untuk yang terakhir kali, mungkin itu adalah kopi paling berharga yang aku minum.
Gio, apa salahku? Bagaimana keadaanmu?
Mengapa kau pergi disaat dirimu telah memenuhi secangkir kopiku?
-TAMAT-

continue reading Secangkir Kopiku

Jumat, 21 September 2018

Cerita Teman - Andri

Oke gaiz sudah lama tidak menulis dan rasanya kangen buat posting tulisan tulisan on my weird blog😁😁

Jadi kali ini sedikit ber-tema. Mungkin akan banyak tulisan yang diposting dengan tema seperti ini. Cerita teman. Dipostingan kali ini, menceritakan cerita teman teman gua yang melekat di memori gua.

Cerita teman kali ini akan menceritakan kisah teman gua yang gua terkadang ingat saat gua gosok gigi. Iya. Gosok gigi.

Namanya Andriawan aka Bedul. Jadi, sebelum gua cerita tentang Andri gua mau ngasih tau kalo gua dulu pengurus kelas, lebih tepatnya bendahara kelas. Itu pemilihan pengurusnya tuh dipilih langsung dari ketua kelas yang satu satunya mengajukan diri nya menjadi ketua kelas wkwkwkkwkwk dan dia memilih bawahan bawahannya hanya dengan satu jari telunjuk. Dia. Dia. Dia. Dia dan gua salah satunya entah mengapa dia memilih gua sebagai bendahara kelas keknya waktu itu dia pernah gua tanya trus dia jawab tapi gua lupa jawabannya dia apa-_-.

Jadi karna gua bendahara kelas. Jadi sering atau mungkin setiap pengambilan rapot gua mendampingi wali kelas gua untuk pengambilan rapot. Jadi gua hapal tuh orang tua temen temen gua.

Suatu ketika saat menemani wali kelas ngambil rapot, kelas dua kalo ga salah. Jadi, kalo mau ngambil rapot di kelas gua itu atau kebanyakan mungkin sama ya, ngisi presensi trus dapet nomor urut dan snack. Baru deh masuk ke ruang kelas da nunggu nomor antrian.

Tibalah giliran orang tuanya Andri. Andri ini pasti yang ngambil rapot adalah ibunya. Seperti biasa, kalo ngambil rapot ngomongin gimana anaknya kalo disekolah, nilainya gimana ada yang masih kurang atau engga, dan sikapnya kalo di pelajaran. Karna saat itu wali kelas gua guru olahraga jadi lebih sering ketemu di luar kelas. Jadi wali kelas gua biasanya nanya 'gimana bu anaknya kalo dirumah?'

Saat itu ibu nya Andri ditanya gitu dan ibunya mengeluhkan kalo temen gua yang satu ini kalo mandi super lamaaaaaaa. 'gatau tuh bu ngapain dia kalo mandi lama bangat ada kali 30 menit mah' dengan logat betawi nya👍👍. Dan saat itu gua hanya berpikir gua aja yang cewe mandi ga selama itu daahhh.

Setelah tau cerita ibunya. Pernah gua nanya ke dia. 'dul waktu itu emak lu cerita dul, katanya lu mandi lama banget yakk. Ngapain lu?' dan dia menjawab. 'wkwkwkwk. Iyaaa gatau dah gua juga bingung kalo misalnya mandi gua tuh suka males pindah tangan kalo sikat gigi' gua diem seketika untuk mencerna omongannya dia.

Jadi maksudnya tuh kalo dia lagi gosok gigi bagian kiri pake tangan kiri dia males ganti tangan buat gosok gigi bagian kanan. Jadi dia tuh gosok yang kiriiiiii terus. Semoga kalian ngerti apa yang gua maksud. Padahal yaa kalo dipikir pikir kan bisa gosok gigi kanan pake tangan kiri atau sebaliknya ngapain dia ganti ganti ya kalo sikat gigi-_-. Kalo kata dia tuh males ganti tangan gegara udah keenakan gosok gigi gituu. Wkwkwk. Aneh dah emang temen gua. Nah cerita ini kadang melintas dipikiran gua kalo lagi sikat gigi,  lucu sih yaa tapi anehh

Jadi gitu cerita teman gua yang namanya andri ini. Aneh sii tapi keinget wkwkwk dan kadang menghibur saat gua sikat gigi.
continue reading Cerita Teman - Andri

Kamis, 16 Agustus 2018

Puncak

I dont know how to start this story.

Ya pokoknya setelah tugas akhir sekolah rampung. Udah dapet tanda tangan juga. Temen temen gua merencanakam untuk memghilangkan penat sejenak. Kami butuh piknik!!! Wkwkwk. Niatnya sih kayak perpisahan gitu jalan jalan walopun ga berpisah pisah amat sih kita masih sering ketemu, maunya sekelas yang ikut tapi apa daya ga semuanya bisa ikut. Temen gua yang laki - laki yang udah rencanain semua. Mereka udah punya villa pilihan dan sebagainya. Gua seneng sih karna ga perlu capek capek buat rencana kayak yang pertama kali ke villa bareng kelasan. Karna kebanyakan pemikiran dan belum pasti yang ikut siapa aja, jadinya pilihan villa yang kemaren udah full booked padahal murah dan instagramable banget. Akhirnya kita cari villa lagi banyak banget yang nyaranin villa, dan maunya di villa oren kalo gasalah tapi belum fix jadilah yang temen temen gua yang lelaki pada survey langsung ke puncak. Dikiriminlah tuh foto foto nya, tapi akhirnya kita booking Villa Sahabat (again) tapi kalo yang pertama villa ali kali ini kita booking yang villa umar yang lebih gede lah yaa.
Kalo ada acara sama kelasan pasti gua mau ikut terus, yang ke puncak ini juga gua mau ikut, tapi berhubung temen temen perempuan gua sepertinya tidak ingin ikut yasudahlah gua tidak terlalu berharap akan ikut di trip ini, tapi gua berusaha agar perempuannya pada ikut tapi gamau juga, sampe akhirnya h – 1 berangkat entah kenapa ada yang mau jadi ikut, yang ngeseliinya lagi udah buat janji mau ke dufan bareng doi. Terpaksa harus di batalkan karena emang ngumpul bareng kelasan itu jarang bangettt. Itu dari orang yang mau ikut sampe gamau ikut gegara perempuannya pada labil hmmm termasuk gua sih wkwk. Karna doi ngambek karna gua batalin janjinya huhu. Akhirnya ikut juga tapi wkwk jadi nya yang ikut 4 perempuan yang satu gabisa karna udah ada acara keluarga.

Kami setuju yang perempuan naik mobil sama ada beberapa lelaki yang naik mobil. Lelaki  yang lain naik motor. Sebelum kita (yang naik mobil) meninggalkan Jakarta kita jemput temen kita dulu yang ada di daerah Cakung karena mau ngijinin langsung. Setelah dapet ijin ibu bapaknya kita langsung gas ke bogor.
Perjalanan menuju villa sahabat ga lama karena emang masih di daerah bawah puncak, kita juga cuma berenti sekali buat jajan dan buang air kecil, lancar tanpa macet karna kita jalan pas jam buka ke atas. jadi ga kena tutup deh. Ternyata yang naik mobil sampe duluan jelas lah ya wkwkwk, dan juga yang naik motor juga ngasoh dulu di bukit pelangi, ngupi dulu mereka.
Setelah nurunin barang dari mobil. Ternyata manusia yang di villa umar belom check out. Jadilah kami menunggu di sampingnya villa ali tuh ada tempat duduk gitu, sambil nunggu yang naik motor sampe.
Sampe dzuhur kita nunggu itu orang yang di villa umar belom keluar juga akhirnya kita nunggu di villa usman sekalian makan siang perbekalan kami.
Setelah jam satuan baru lah kita masuk ke villa umar. Gedung di villa ini ada dua terpisah yang nyatuin dua bangunan ini adalah kolam renang dan teras gitu yang lebaar sangat dan ada tempat karaokenya. Untuk rame rame trus low budget menurut gua villa ini cocok sih.

Tadinya yang para perempuan mau tidur di atas. Villa nya tuh dua lantai tapi lantai duanya itu buat kamar. Ternyata laki lakinya udah nge tag duluan. Yaudah jadilah kita para perempuan tidur dikamar yang diluar. Di gedung yang berbeda. Sampingnya ada kamar lagi untuk cowo cowo yang lain.
Dikarenakan gua pusing merasa tidak enak badan galama nyampe villa gua tidur wkwkwkw yang lain pada renang dan siap siapin buat bakar bakar sosis untuk malamnya, maafkan aku teman teman.
Ceritanya terlalu panjang gak sihh?-_-
Galama tidur pas bangun ada tukang bakso cuangki wkwkwk. Momen yangbpas bangun tidur makan bakso pake mie. Sebenernya abangnya ga nyediain mie cuma gua inisiatif aja bawa mie trus gua kasih abangnya, dan abangnya nerima nerima aja, langkah gua pun diikuti oleh beberapa temen gua yang ikutan pake mie.

Malamnya kita maen WW. Gua yang jadi moderatornya padahal mah gua gabisa cuma bisa bisain aja. Trus kita pada setel musik. Trus ada yang bakar bakar sosis, buat arengnya lama wkwkw untung ada dayat sang anak api jadi bisa dah diakalin, ga sia sia yat lu ikut wkwkwk.
Sampai pada akhirnya gabut tuh pada asik sendiri sendiri tapi gua sama ada beberapa orang yang didepan tipi pada cerita cerita mulai dari kerjaan sampe ngomongin orang cowok cowok emang suka rumpi apalagi tentang atasannya.

Entah kenapa setiap nginep di villa gitu pasti ga bisa tidur bawannya begadang mulu gitu. Waktu itu itu temen temen gua yang perempuan udah pada masuk kamar duluan tapi belom tidur kayaknya. Gua ngumpul sama anak anak yang diteras cerita cerita sharing soal musik. Terus galama temen gua yang namanya perdi manggil suruh kedapur katanya. Ternyata doi kelaperan wkwkk. Jadilah gua dan perdi goreng gorengin makanan yang siap digoreng buat anak anak yang masih bangun juga. Jam satuan apa ya. Ternyata pas makanannya dikeluarin pada ikut nimbrung dan sebagian ngambil nasi wkwk sampe yang udah tidur ikut bangun ikut makan juga wkwkwkk.

Setelah itu gua cerita cerita dah tuh sama temen gua sampe jam 3 pagi sampe suara gua abis wkwkwk. Tapi lumayan lah cerita cerita itu terkadang mengurangi beban wkwkwkwk. Tidurlah gua jam 3an dan sialnya baru dua jam tidur ga sampe dua jam malah jam set5 temen gua yang cewe bangunin buat sholat subuh. Ya gapapa sih gua dibangunin. Cuma setidaknya sampe jam 5 kek baru dibangunin. Bukan salah dia juga sih. Tapi yasudahlah. Setelah sholat subuh gua tidur tiduran bentar dikamar sampe ternyata gua gabisa tidur lagi karena bocah bocah disana pada berisik banget. Pada berenang dan akhirnya gua keluar dengan membawa selimut dan selimutan di teras sambil ngeliatin yang pada renang. Di ajakin renang cuma sudah pasti gua nolak gila aja cuma tidur beberapa jam suruh nyebur ke kolam yang dingin ituuu.
TIM BALIK DULUAN
 
Gua harus pulang duluan naik motor sama isal karna udah janji sama doi buat sorenya jalan. Sekalian nebus kesalahan juga yang udah ga nepatin janji. Isal juga pulang duluan karna dia ada kerjaan. Sebenernya pengen balik bareng cuma gimana ya dari pada yang disono tambah ngambek, yasudahlah. Sebelum balik gua isal dan teman teman yang lain pada masak goreng goreng sesuatu pokoknya apa aja dah. Yang mateng langsung ambil. Kemaren tempennya enak tuh wkwkwk. Pada masak mie juga.

Setelah siap siap dan pamit gua dan isal cusss ke jakarta ada aja emang kalo buru buru balik. Sendalnya isal ketinggalan ternyata, berkas nilai gua juga ketinggalan, untung dibawain balik lagi cuma sendalnya isal engga. Ngeselinnya lagi gua dan isal berenti untuk buang air kecil, pas isal cek hp ternyata kata atasannya gausah dikerjain hari itu besok aja. Yhaaaaa wkwkwk kenapa ga bilang dari tadi pak saya sama isal udah sampe depok kalo gasalah, haduuhh, jadi gaenak sama isal tapi untung isalnya oke oke aja wkwkwk

Segitu sajalah ceritanyaa wkwkwk, terima kasih untuk memori indahnya teman!!

BACK TO EIGHTIES














continue reading Puncak

Senin, 23 Juli 2018

Kamis, 12 Juli 2018

Bro si tukang sayur

Jadi setiap akhir pekan terkadang ibu gua meminta gua untuk nemenin belanja. Karna anak yang baik hati sudah pasti mau menemani ibu pergi belanja. kita belanja di daerah sekitar rumah aja. Biasanya ibu selalu ngajakin belanja di 'bro'. Engga selalu sih tapi seringnya belanja di Bro. Bro adalah sebutan si tukang sayurnya. Entah kenapa dia dipanggil Bro, tau tau 'Bro' aja gitu sebutannya.

Jadi si Bro ini, sebelum dia buka kedai sayur sendiri. Dia jualan kelilng pake motor yang belakangnya tuh ada kayak box gedenya gitu. Setiap kali dia lewat pasti ibu ibu udah pada tau kalo itu 'Bro' karena 'Bro' ini kalo lewat berisik banget. Teriak teriak 'sayur bu, sayurnya' atau 'cabe nya bu, bawang nya' dengan dialeg jawanya. Setelah sukses, dia engga keliling lagi. Dia buka kedai sendiri di deket rumahnya bersama istrinya. Kedai nya ini lengkap, semua sayuran ada kalo pagi ya kalo kesiangan ya udah abis donggg, buah buahan juga ada, satu yang kurang menurut gua itu adalah jajanan pasarnya gabanyak, padahal biasanya suka ada tuh jajanan pasar di tukang tukang sayur, tapi di Bro jajanannya kurang, untuk yang lainnya sih lengkap.

Setiap kali diajak nemenin belanja gua pasti mau, karena disana pasti ada 'show' gua suka wkwk. Setiap dateng pasti dia udah ada di bagian potong potong lengkap dengan pisau dan celemeknya. Suka sama show nya Bro, apalagi kalo lagi show potong potong ikan atau daging atau ayam. seruu aja gitu liatnya. Ada yang unik dari Bro ini. Jangan sekali kali kamu nawar sayurnya atau jajakannya, bukan karena dia tidak menerima tawar menawar kayak di swayalan yang harganya pasti, bukan.

'bro ini ikan nila sekilo berapa nih?'
'buat mpok ati tiga puluh enam ribu aja' btw ini nama ibu gua Wati tapi dipanggilnya mpok ati wkwkwkkwk
'masa segitu sih, engga ah, kurangin, tiga puluh aja yaa'
'empat puluh aja dehh'
'ya tiga puluh aja ya'
'tiga tiga aja lah buat mpok ati'
'tiga puluh ya bro'
'udah tiga tiga aja, bawa ya, sini tak potongin'

wkwkw dia pasti akan menaikan harganya lagi dari yang kita tawar. Walopun gitu, ya tetep, siapa yang mau lawan ibu ibu. pasti Bro akan tetap menurunkan harganya.

Satu lagi hal yang paling gua suka dari sosok Bro ini adalah dia mengenal semua pelanggannya. KEREEEEN. Setiap ada pelanggan yang dateng pasti di sapa sama dia 'belanja mama fatir, ayo mau masak apa' udah pasti sambil motong motongin ikan. Dan kalo pelanggannya udah selesai bayar pasti dia sapa lagi 'belanja nya udah mama fatir? makasih yaa. besok belanja lagii ya' kerennn kan. itu lah kenapa gua suka kalo nemenin ibu belanja.

Bro ini tukang sayur yang gimana ya kereeen dah, Banyak hal positif yang bisa diambil dari Bro ini. Bro adalah tukang sayur favorit.


sumber gambar : pinterest
continue reading Bro si tukang sayur