Tampilkan postingan dengan label Nulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nulis. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Juni 2022

masih di sini

hey you!
gimana kabar? baik kan?
aku cuma mau bilang
kalo aku masih di sini

yup, masih di sini nungguin kamu
akhir akhir ini aku kepikiran omongan kamu
kalo dipikir lagi, omongan kamu ada benarnya
laut itu adalah penggambaran yang tepat untuk hal yang ga pasti

gimana kalo kapal itu, terbawa ombak
gimana kalo kapal itu, berubah arah
gimana kalo kapal itu, tidak akan berlabuh
gimana kalo kapal itu, ternyata sudah memiliki penumpang lain

kemana ya dia? baik baik saja kah?
bagaimana hari hari yang dia lalui, berjalan sempurna kah? apakah kita di jalan yang sama? apakah dia akan menghilang?

pikiran yang seperti yang kadang bikin aku takut dan khawatir
harus lanjutkah atau sudah cukup sampai di sini saja?

tapi tenang saja sampai sekarang aku masih di sini
walau kadang rasa nyerah sering datang mengganggu,

i just want you to know, that..
i'm still here, waiting for you

continue reading masih di sini

Kamis, 10 Maret 2022

kerinduan.

 terakhir kali aku mengatakan rindu, Ia diam dan pergi, saat itu aku menerka apa salahnya? mungkin saat itu waktu nya yang tidak tepat atau mungkin salah tempat.


kepergiannya membuatku sulit meluapkan kerinduanku kepadanya. aku bertanya pada angin
apa salahnya aku?

saat itu aku tidak mengharapkan rinduku akan dibalas, tidak. aku hanya meluapkan kerinduanku dengan kata kata.

kalau Ia bilang menangis bukan hal yang salah untuk meluapkan perasaan. mengapa kata kata ku terlihat salah saat kuluapkan rinduku padanya.

sampai saat ini perasaan rindu yang menguasai diri tetap berada di sini.

walaupun aku masih tidak berani meluapkan perasaan rinduku padanya. aku tidak kehilangan akal.

kutulis sajak ini untuk meluapkan rinduku. walau aku tau Ia tidak akan pernah membacanya, aku hanya berharap saat ini kita sedang menatap langit, sambil tersenyum :)



continue reading kerinduan.

Senin, 31 Agustus 2020

Terima kasih.

Sangat beruntung dan bersyukur punya orang yang bisa nyadarin kita kalo kita ini berharga. Kita ini udah berjuang, thankyou to yourself you still 'alive' till you read this blog. Hidup emang berat sii. Kebetulan lagi inget sama kata kata orang ini. Ga nyangka ternyata kata kata bisa sekuat itu. Entah kenapa sekarang jadi selalu inget kata kata ini kalo lagi nyerah sama keadaan and yup kata kata ini bisa bikin diri ini berusaha untuk bangun lagii. niatnya cuma mau tau kabarnya doang jadi membuat gua nangis cuma karena di terima kasih-in. What a kind person. Beruntung banget si gua bisa kenal lu. Sehat sehat yaa.

Untuk kamu yang baca blog ini sampe kata 'ini'. Terima kasih ya kamu udah berjuang sampai saat ini. Terima kasih untuk kerja keras kamu hari ini. Terima kasih kamu memilih untuk tidak menyerah. Terima kasih kamu sudah menyayangi dirikamu sendiri. Terima kasih kamu sudah ada di dunia :)

continue reading Terima kasih.

Rabu, 07 Agustus 2019

Cerita Teman - Dwky

Akhirnyaaa sudah lama banget diriku tidak bercerita disini. Bagaimana kabar kalian?

Kangen bnget nulis blog dah. Okay lanjut.
Sesuai dengan judulnya yang sudah pasti kalian baca duluan. Kali ini mau cerita tentang temen gua yang masih satu sekolah satu kelas juga yaitu dwiky yang boncel dulunya tapi sekarang sudah tidak mini lagi ya dia. Dia sudah tumbuh.

Temen gua yang satu ini biasa dipabggil Doyok. Gua gatau dari asal muasal mana dia bisa dipanggil doyok. Pokoknya itu lah ya doyok.

Doyok ini mukanya mirip banget sama bapaknya yaa. Iyalah kan anaknya. Iya tapi ga semua anaknya bapaknya doyok mirip bapaknya doyok. Yak gitulah pokoknya. Doyok ini humoris kocag gitu orangnya. Mungkin keturunan dari bapaknya yang sepertinya sangat amat humoris juga yaa. Doyok juga baik walopun agak banyak ngeselinnya.

Manusia ini saking humorisnya susah gitu buat di ajak serius. Pernah waktu itu satu kelompok project bareng sama dia tapi orangnya kalo diajak diskusi gapernah serius jadi gua agak kesel dan sedikit marah juga sih. Walopun katanya dia ngerjain project berdua doang sama teman karib yaa satu pt waktu magang. Tapi kayaknya si gayakin juga soalnya project dikelas gua yang jadi cuma satu kelompok yaa gua juga ga paham lah. Intinya gua pernah kesel sama si doyok ini karena orangmya susah serius. Gatau mungkin kalo sama temen temennya yang biasa diajak nongkrong ngupi bareng, mungkin dia serius. Mungkin ya.

Doyok ini kecil kecil motornya gede banget loohh gua gatau si motornya apaan tapi kayak motor ninja gitu deh modelannya. Punya mpuan cantik lagii. Keren parah sih wkwkwkwkwkwkwk.

Satu hal yang gua salut dari dia, dia bisa dibilang kalo udah jatoh pasti bangkitnya cepet dan let it go aja gitu. Kayak dia tuh bisa nyembuhin rasa sakit dia sendiri, dan dengan cepat gitu. Gua gatau juga sih ya gimana proses dia jatuh sampe akhirnya dia bangkit lagi karna gua jarang ketemu cuma pas gua ketemu dan dia sedang dalam keadaan mau gamau ya harus terima , setelah beberapa minggu gua ketemu dia lagi dia kayak udah ga ada masalah gitu, kan agak beda ya sama aku yang suka kepikiran sampe lama gitu heuheuheu jadi curhat.

Mungkin segitu dulu yang bisa gua ceirtain dari dwiky a.k.a doyok, sukses terus yok!!

continue reading Cerita Teman - Dwky

Selasa, 01 Januari 2019

Diam

Diam itu pilihan
Diammu cukup panjang
Diam yang menurutku melelahkan
Aku cukup bingung

Aku tak tau apa yang harus kulakukan
Aku hanya menikmati diammu sekarang
Menunggu hingga diammu menghilang
Berapapun waktu yang kau perlukan

Hei! Aku hanya ingin kau tahu
Aku masih disini
Di tempat yang sama
Menunggumu


-Kursi panjang,1 Januari 2019-

continue reading Diam

Sabtu, 11 November 2017

Mawar berduri

Apa seharusnya aku tidak berteman? Karna satu persatu teman ku mulai hilang, kemarin angin, sekarang air. Besok siapa yang akan menghilang aku pun tidak tahu? Apa karna duri yang berada di tangkai ku ini yang membuat mereka tidak lagi ingin berteman dengan ku. Lantas harus ku salahkan siapa jika aku terlahir sebagai bunga mawar yang berduri? Jika tanah yang ku diami saat ini akan menghilang juga. Lebih baik aku pergi. Meninggalkan semuanya. Biar aku yang menghilang dari mereka toh mereka tak akan tersakiti duri ku lagi, kan?
continue reading Mawar berduri

Senin, 06 November 2017

Belahan Hati

Selamat pagi Rajaku, Bagaimana kabarmu? Tuan Putrimu?
Aku hanya berharap kalian berdua dalam keadaan yang baik.

Akhirnya kau menyadari ini semua. Bahwa Tuan Putri sebrang sana bukan hanya sekedar rekan mu,kan? Mungkin dia belahan hatimu. Kau sadar sekarang.

Semoga kau berbahagia bersamanya. dan sepertinya memang bahagia ya? Syukurlah

Ratumu yang dulu masih sama seperti kemarin. Masih mencari belahan hatinya, tapi sayangnya, belahan hati itu telah dimiliki perempuan lain.

Rajaku, jika boleh aku bertanya. Bagaimana caramu melupakanku? Sungguh sampai saat ini aku belum menemukan caranya, tapi tidak apa. Aku masih ingin memendam rasa ini, walaupun rapuh adalah hasilnya. Aku akan tetap membiarkan rasa ini mendalam dan mendalam, Rajaku.
continue reading Belahan Hati

Jumat, 06 Oktober 2017

Jangan bangunkan aku karna aku belum siap

Kini ku paham
Kita ini hanya merasa kesepian
Setelah melewati perang saat itu
Saat kau memutuskan untuk menyerah, ingatkah dirimu?

Walau hanya kurang satu potongan puzzle yang tersembunyi dipunggungmu kau akan menang, kau memilih untuk menyerah.

Tidak salah mu memang jika kau tidak melihat potongan itu. Karna manusia jenis apapun kurasa tidak akan bisa melihatnya tanpa bantuan apapun,kecuali dewa mungkin, itu pun belum dapat dipastikan dia bisa melihat potongan puzzel itu.

Setelah perang itu...
Ku hanya ingin jika memang kau memutuskan untuk pergi, pergilah dengan pamit. Jika memang kau memutuskan untuk tetap disini, silahkan saja. Ku senang.

Jujur disaat ku tau kau menyerah dalam perang perasaan ku campur aduk. Entah itu marah sedih kecewa pasrah ku tak bisa membedakan. Semua terasa buruk. Namun jika memang itu pilihan yang terbaik menurutmu, maka aku pun manut. Sebagaimana ratu yang manut saat rajanya memerintah.
Saat itu aku hanya berpikir. Mungkin ini saatnya untuk melepasmu. Untuk lebih berbahagia dengan seseorang yang akan menjadi ratumu. Tidak rela memang. Jika ada yang menggantikan ku. Namun kau tetap raja, dan kau lelaki kau berhak memilih.

Jika kita bersendu sendu kemarin. Ku rasa itu memang waktunya. Siapa yang tidak bersedih ketika kalah berperang?

Sampai pada akhirnya kita merasa kita salah melangkah. Ingin rasanya memperbaiki peperangan ini dan memenangkannya. Tunggu.. Kurasa bukan kita yang merasa tapi aku,ratumu yang dulu. Aku tak ingin menyebut kita karna ku takut sebenernya kau tak merasa begitu.

Jika boleh ku simpulkan. Semoga simpulanku salah. Kita hanya kesepian. Belum bisa menerima situasi. Dimana setiap paginya mendapat ucapan selamat pagi sekarang tidak. Kita hanya belum bisa menerima situasi itu. Kita hanya kesepian. Kuulangi kesepian.

Jika dilihat kerajaan tuan putri sebrang sana yang lebih hijau pijakannya dan lebih biru pemandangannya, yang kau kenal sangat dekat. Kurasa Ia sangat mengagumi mu rajaku. Namun kau tetap mengelaknya. 'tidak mungkin tuan putri sebrang sana mengagumiku, kita hanya teman dekat' katamu. Namun perlakuan mu dan reaksi tuan putri itu...

Terlihat jelas Ia mengagumi mu. Cemburu? Iya. Namun ku sadar diri aku bukanlah siapa siapa mu lagi. Aku hanya ratu mu yang dulu.

Ku lihat kau bahagia bersamanya, tersenyum, tertawa bersama, menghabiskan waktu bersama. Iri? Iya. Namun sekali lagi ku sadar aku hanyalah ratu mu yang dulu. Ku hanya berharap jangan lah kau menyerah untuk kedua kalinya walau untuk wanita yang berbeda.

Tuan putri mu yang akan menjadi ratu mu kulihat bersedih kemarin. Kuharap kau menghibur dirinya untuk tetap tersenyum. Namun ada satu hal yang ku mohon kepadamu. Jangan lakukan itu didepan ku. Karna jujur ku tak kuat. Tak kuasa.


Berbahagialah kau dengan tuan putrimu, rajaku. Namun jangan dihadapanku. Disaat ku sadar harapanku untuk kembali bersanding disampingmu itu sirna. Tak apa. Biarkan aku tertidur dan bermimpi. Jangan bangunkan aku karna aku belum siap.
continue reading Jangan bangunkan aku karna aku belum siap

Kamis, 05 Oktober 2017

Air Mata Berbicara

Setiap hari api berkobar, setiap hari pula air mengalir.
Setiap hari hati memanas, setiap hari pula hati terenyuh.
Terenyuh menangisi api yang tak kunjung padam.
Kali ini bukan lagi mulut yang berbicara, melainkan air mata yang berucap.
Entah, sudah berapa banyak air mata yang terucap.


Adakah yang mengerti ucapan air mata ini?
continue reading Air Mata Berbicara

Senin, 02 Oktober 2017

Jumat, 29 September 2017

Senin, 04 September 2017

Agustusan



Sulit untuk memulai tulisan ini, karena ku ingin tulisan ini terlihat beda, menarik, amazing. Tulisan ini merupakan pengalaman yang sangat mengesankan, terdengar berlebihan memang, namun itu yang terasa. Entah dari mana harus dimulainya tulisan ini. Cerita yang mana yang ingin dijadikan sebuah pembuka tulisan ini. Belum terpikirkan.

Kemerdekaan. 17 Agustus 1945. Hari dimana Indonesia menyatakan kemeredekaannya. Memberikan hadiah untuk kepada para pahlawan bahwa perjuangannya tidak berakhir sia – sia. Mungkin kami adalah salah satu alasan mereka berjuang. Menyelamatkan bayi yang sudah lahir maupun belum. Pernakah kalian berpikir seperti itu? Bahwa mereka berjuang bukan hanya untuk orang Indonesia saat itu tapi juga saat ini? Secara pribadi gua ga kepikiran tapi setelah membaca buku Larasati karangan Pramoedya Ananta Toer, gua jadi memikirkan hal itu. Terima kasih Pahlawanku. Seutuh hormat ku berikan untukmu.

Kemerdekaan Indonesia setiap tahunnya sudah pasti dirayakan, dirayakan dengan cara yang berbeda beda tentunya. Setiap lingkungan punya ide uniknya untuk merayakan hari kemerdekaan. Tahun ini lingkungan rumah gua juga ikut merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Di lingkungan rumah gua merayakannya dengan membuat berbagai lomba yang ditujukan untuk menghibur anak – anak dan ibu – ibu. Dibentuklah sebuah panitia untuk membantu acara tersebut.

Pembentukan panitia yang sederhana dan unik menurut gua saat hanya dua – tiga orang yang memikirkan konsep kecil acara sampe akhirnya ada beberapa orang akhirnya ikut bergabung untuk menjadi panitia. Dihari pertama kita ngumpul gua inget gua lagi pake kemeja yang saat tulisan ini ditulis gua memakainya. Kami berkumpul setelah Isya di rumah Bapak RT tercinta. Saat ada beberapa orang yang ngumpul kita mulai membagi struktur kepanitiannya dimulai dari ketua. Ini unik. Dari beberapa orang yang udah kumpul kami gapunya seorang laki – laki yang bisa dijadikan sebagai ketua yang bisa bertanggung jawab dan mengkoordinir dengan baik. Ada laki – laki tapi tidak termasuk dalam kriteria. Sampai akhirnya ada anak perempuan yang gua tunjuk dan gua komporin untuk jadi ketua dan untung nya dia mengiyakan, dia Irsalina Annisa. Setelah Ketua sudah terisi dengan sebuah nama maka semua bagian terasa mudah untuk terisi. Sambi mengisi bagian yang kosong ada anak laki – laki yang agak brandal dikit lah. Adjie Kurniawan. Dia memberikan ide untuk mengajak seorang anak laki  - laki lain. Alamsyah Nur Pratama. Gua tau anak itu sebagian orang disana pun mengenal dia. Setelah kita setuju dengan idenya Adjie, dia langsung menjemputnya.  Setelah dijemput dan dia masuk rumah Pak RT langsung ada yang ngomong “Lam bodo amat lu ketua.” Sedikit terdengar seperti paksaan atau memang paksaan, perempuan  yang memaksa itu adalah Mughi Suci Rahayu. Sepertinya tanpa menjawab Ia mengiyakan untuk menjadi ketua haha. Pemilihan ketua yang unik. Saat itu yang ikut berkumpul Nindy Cahyani Haditia, Adjie Kurniawan, Mughi Suci Rahayu, Irsalina Annisa, Elysa Venorica, Rifai, Alamsyah Nur Pratama, Dara (untuk Dara gua gatau nama lengkapnya, maaf untuk itu)

Kami mulai sering berumpul dari H-seminggu merundingkan apa yang kurang untuk acara kami biasanya ngumpul sampe jam 12 an keatas. Dari malam ke malam ga ada yang libur buat ngumpul. Sampai akhirnya H-1 acara. Gua sedikit atau mungkin banyak telat dateng karena gua harus jenguk temen gua yang lagi sakit di rumahnya. Jadi ga teralalu mengetahui apa yang mereka lakukan dari sejak berkumpul yang jelas sih mereka dekorasi lapangan untuk acara. Sebenernya kita ada kendala di tendanya, ga sesuai ekspetasi karna masih ada bagian lapangan yang masih kena sinar matahari tapi itu bukan masalah, malah berterima kasih untuk Pak RT dan tim yang ingin membangun tenda untuk acara ini. Gua sedikit seneng sih waktu H-1 acara karna orang orang yang jarang ngumpul ternyata ikut bantu dan ngumpul buat acara. Di malam itu juga kita review acara untuk besok diingetin lagi apa yang harus dilakukan saat acara. Kita juga ngebahas konsekuensi untuk yang datang telat, agak sedikit ga terima sih saat faktanya ga semua yang telat jalanin konsekuensi, tapi yasudahlah itu kewajiban mereka kalo ga ngejalani ya urusan mereka.
Jujur aja untuk acara ini gua sempet underestimate, karna pengalaman tahun lalu yang... begitulah. Di hari H acara, pagi pagi sebenernya agak kesel sih ternyata pada telat semua. Nah disaat ini juga gua udah underestimate sama acara ini. Tapi ternyata...

Di pagi acara kita masih sibuk buat dekor lapangan yang belum kelar sambi nunggu yang belum pada dateng. Panitia yang dateng ada 12 orang Nindy Cahyani Haditia, Adjie Kurniawan, Mughi Suci Rahayu, Irsalina Annisa, Elysa Venorica, Rifai, Alamsyah Nur Pratama, Taufik Arohman, Fairuz Akmal, Havifah, Andini Nurbaiti Rumanga. Setelah itu kita briefing dan doa semoga acara hari ini lancar dengan begitu mulus ga lupa juga tos tosan biar lebih semangat. Pendaftaran pun di buka, anak anak sudah ramai. Mereka sudah baris dengan tertib. Saat daftar anak tersebut akan diberikan snack sarapan pagi, kupon makan siang dan kartu lomba. Untuk lomba tahun ini kita pake sistem yang beda, yang keren, yang ngebuat lomba lebih tertib. Ini bener bener guna banget, ngaruh banget, wow banget, pokoknya T O P B G T. Mungkin cuma di acara ini doang ada sistem yang bagus gini, Runtutan acara semua pun berjalan dengan lancar dari barisin anak anak buat nyanyi Indonesia Raya, sambutan ketua pelaksana, ngejelasin sistem lomba sampai doa.

Lomba pun di mulai. Disini gua bener bener kewalahan sama perkap lomba tapi kebantu banget sama pj perkapnya dan beruntung nya pj perkap nya ikut ngebantu dalam menjelaskan lomba sangat sangat membantu, terima kasih Adjie.  Lomba puzzle bener bener tenggelem karna kerendem sama lomba lempar bola sama lomba lari kelereng, tapi tetep aja puzzle kelar duluan. Setelah itu lomba berjalan begitu cepat dari rundown yang di buat. Keren. Pokoknya acara berjalan lancar banget dari lomba anak anak walopun ada yang luka itu diluar ekspetasi kita, lomba ibu ibu yang lebih meriah sampe pembagian hadiah semua lancar jaya sentosa. Acara ini juga surplus, greget!

Dari acara ini gua belajar kalo Cuma butuh beberapa tiang yang kokoh agar bisa bangun rumah yang cantik, dengan acara ini juga ngebuktiin gua kalo kualitas itu emang lebih baik dari kuantitas, dengan acara ini pula gua tau kalo kata ‘jangan’ tidak bersahabat baik dengan otak anak kecil, dari kata “jangan ilang ya dek kuponnya” diganti jadi “jaga baik baik ya dek kuponnya” , dengan  acara ini juga gua tau kalo komunikasi itu penting, dengan acara ini juga gua belajar berani ngambil keputusan, dari acara ini pula gua belajar kalo anak sd itu lebih susah diatur dari anak 3 – 5 tahun, dari acara ini pula gua belajar bahwa hasil ga bakal bohongin proses atau usaha. Semangat terus untuk kita, Karang Taruna RT.01, semoga kita bisa jalanin acara bareng lagi, terus jaga komunikasi gaiz,  terima kasih untuk semuanya!


continue reading Agustusan

Senin, 28 Agustus 2017

Masih Kagum

ku tak peduli pada siapa kau benci
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau bersedih
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau bosan
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau nyaman
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau suka
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau sayang
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau bahagia
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau candu
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau cinta
aku tetap kagum padamu

ku tak peduli pada siapa kau rindu
aku tetap kagum padamu

ku tak pedulli pada siapa kau kagum
aku tetap kagum padamu

continue reading Masih Kagum

Kamis, 24 Agustus 2017

Malam Singkat

Terimakasih
untuk waktu singkat malam ini
terimakasih untuk mengijinkanku melihat wajahmu lebih dekat
sungguh wajah mu sangat menenangkan

Terimakasih
untuk waktu singkat malam ini
ku memang biasa tak terlihat namun ku bisa melihat
melihatmu
sunnguh ku tak ingin malam ini berakhir begitu cepat

Terimakasih
untuk waktu singkat malam ini
kau membuat jantungku begitu cepat berdetak

Terimaksih
untuk waktu singkat malam ini.
continue reading Malam Singkat